Pakar Mengkhawatirkan Kondisi Psikologis Prabowo karena Sering Menari Tanpa Memperhatikan Keadaan

by -118 Views
Pakar Mengkhawatirkan Kondisi Psikologis Prabowo karena Sering Menari Tanpa Memperhatikan Keadaan

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap joget “gemoy” yang sering dilakukan oleh Prabowo Subianto tanpa memperhatikan situasi.

Menurut Reza, kekhawatiran ini berkaitan dengan kapasitas executive functioning dari calon presiden nomor urut 2 tersebut. Executive functioning sendiri adalah kumpulan proses kognitif yang terkait dengan kemampuan seseorang dalam mengelola informasi dan membuat keputusan yang rasional.

Reza mengaku telah mendukung Prabowo dalam Pilpres 2014 dan 2019, dan terkesan dengan energi yang dimiliki Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Namun, ia menilai bahwa joget “gemoy” Prabowo adalah strategi pencitraan diri untuk meyakinkan masyarakat bahwa ia sehat.

Reza memberi contoh bahwa hal serupa pernah dilakukan oleh Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat, dan Boris Yeltsin, mantan Perdana Menteri Rusia, namun keduanya hanya berjoget saat berada di panggung atau saat musik mengalun, tidak seperti Prabowo yang melakukannya terus-menerus tanpa memperhatikan konteks acara.

Menurut Reza, hal ini dapat menjadi masalah karena joget Prabowo terkesan sebagai kompensasi dan pengalih perhatian atas kemampuan berpikir tuntas dan strategis Prabowo. Ia juga mengingatkan bahwa strategi joget bisa menjadi “senjata makan tuan”, karena terus menerus melakukan joget tanpa arah dapat menumpulkan kapasitas kognitif Prabowo.

Reza menyimpulkan bahwa dalam kondisi debat yang berlangsung hampir dua jam, executive functioning Prabowo terlihat tertakar dan hal ini membuatnya merasa berempati pada Prabowo.