Polisi Mulai Penyelidikan, Lima Jenazah Masih Berada di Kampus Unpri

by -125 Views
Polisi Mulai Penyelidikan, Lima Jenazah Masih Berada di Kampus Unpri

MEDAN – Kepala Humas Polda Sumatra Utara, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan kepolisian, khususnya Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan, terus menyelidiki penemuan mayat di kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan.

Hadi juga mengatakan bahwa kepolisian melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak rektorat kampus. “Prosesnya terus berkembang. Sudah ada juga beberapa orang yang dimintai keterangan,” kata Hadi pada Kamis (14/12/2023).

Dalam penyelidikan penemuan 5 jenazah di kampus Unpri Medan ini melibatkan tim dari laboratorium forensik (Labfor), tim Inafis untuk mengambil beberapa sampel.

Meski begitu, menurut Hadi, mayat yang ditemukan masih berada di kampus Unpri. “Mayatnya masih di kampus. Sampel apa yang diambil itu Labfor dan inafis yang tahu,” ujar Hadi.

Beberapa waktu lalu, masyarakat Kota Medan dihebohkan dengan penemuan lima mayat di Kampus Unpri Medan.

Pada Rabu (13/12/2023), Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Medan, Kolonel (Purn) Susanto, membantah bahwa telah terjadi kasus pembunuhan di kampus. Ia menyebut penemuan mayat di kampus mereka adalah cadaver yang selama ini dijadikan bahan penelitian bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpri.

“Terutama, dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan di masyarakat,” kata Susanto, melalui siaran youtube kampus Unpri yang dikutip Republika, Rabu (13/12/2023).

Susanto juga mengatakan bahwa seandainya benar terjadi kasus pembunuhan di lingkungan kampus Unpri, pihaknya akan melaporkan tindak pidana tersebut ke pihak kepolisian.

Fakultas Kedokteran Unpri Medan didirikan sejak 2008 dan memiliki beberapa ruang laboratorium untuk menunjang proses belajar, termasuk laboratorium anatomi yang memiliki beberapa cadaver sebagai media pembelajaran.

Menurut Susanto, total cadaver yang dimiliki laboratorium anatomi Unpri ada 5 mayat, terdiri dari 1 perempuan dan 4 laki-laki. “Cadaver tersebut telah diadakan oleh rektor terdahulu. Kami yakin setiap Fakultas Kedokteran di Indonesia memiliki cadaver sebagai media pembelajaran,” ucap Susanto.