– Pilihan dan Perjuangan yang Sulit Kita Hadapi

by -106 Views
– Pilihan dan Perjuangan yang Sulit Kita Hadapi

Selama 20 tahun terakhir dalam perjalanan politik saya, saya telah membawa pesan yang kurang lebih sama dengan apa yang terkandung di dalam buku ini. Selama perjalanan saya, banyak lawan yang selalu mencoba untuk mendiskreditkan saya. Saya digambarkan sebagai seorang yang haus kekuasaan, yang nafsu untuk berkuasa, dan sebagai seorang yang suka menggunakan kekerasan, yang kejam, dan sebagainya. Padahal, saya telah membuktikan bahwa saya selalu mengutamakan perdamaian setelah sekian puluh tahun. Saya adalah seorang mantan prajurit yang mengerti perang dan telah melihat perang serta korban-korban perang. Saya telah kehilangan komandan yang saya hormati di tangan musuh dan anak buah saya di medan perang. Saya selalu mengutamakan perdamaian meskipun difitnah ingin menutup semua gereja di Republik Indonesia, padahal sebagian keluarga saya merupakan orang Kristen. Bahkan di sekitar saya, orang-orang terdekat saya berasal dari berbagai agama.

Saya adalah seorang mantan prajurit TNI yang bersumpah untuk membela seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang suku, agama, atau ras. Saya telah mempertaruhkan nyawa dan banyak anak buah saya dari berbagai suku dan agama telah gugur di bawah komando saya. Fitnah-fitnah yang mereka lontarkan sungguh sangat keji, seperti tuduhan bahwa saya anti etnis Tionghoa, padahal saya selalu membela semua kelompok minoritas.

Saya juga telah difitnah bahwa saya ingin menyerah kepada keadaan yang tidak benar dan adil. Saya menilai bahwa Indonesia saat ini sarat dengan campur tangan asing yang ingin membuat negara ini lemah, hancur, dan miskin. Tetapi kita tetap harus tenang, sabar, dan percaya pada kekuatan kita sendiri. Saya mengajak saudara untuk mengambil langkah-langkah untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.

Saya merasa bahwa kaum intelektual bangsa Indonesia harus menjadi kekuatan yang menentukan, kekuatan yang damai, dan kekuatan yang tidak akan membiarkan ketidakadilan terus-menerus berjalan di Republik Indonesia. Saya butuh dukungan saudara-saudara secara riil, karena negara kita saat ini ada pada kondisi yang tidak boleh dianggap enteng. Kita harus bersatu, saling mengingatkan, dan saling mendukung.

Sebagai bangsa yang besar, kita harus bersatu dan membuktikan bahwa rakyat Indonesia masih punya cita-cita yang luhur, harga diri, dan kehormatan. Kita harus memimpin dengan dawuh fatwa dan mengatakannya apa adanya.