Aktivis Malapetaka 15 Januari 1974 (Malari) Hariman Siregar memberikan kesaksian atas peran mendiang Rizal Ramli saat pemakaman tokoh ekonomi itu di TPU Jeruk Purut, Kamis (4/1/2024). Hariman yang mewakili keluarga dan sahabat Rizal Ramli mengutip pesan terakhir yang disampaikan Rizal Ramli sebelum meninggal.
“Saya ingin mengingatkan kembali pesan terakhir Rizal bahwa dia berharap Jokowi jatuh sebelum Pemilu,” kata Hariman di TPU Jeruk Purut, Kamis (4/1/2024).
Hariman mengatakan bahwa dia merasa perlu menyampaikan pesan terakhir sahabatnya itu kepada publik.
“Saya merasa harus menyampaikan hal ini karena itulah yang diinginkan oleh Rizal,” kata Hariman.
Selain itu, Hariman juga menyinggung testimoni dari putri Rizal Ramli, Dhitta Puti yang menceritakan pesan terakhir dari ayahnya beberapa jam sebelum Rizal Ramli wafat. Dia menegaskan bahwa Indonesia akan tetap baik-baik saja karena rakyatnya kuat.
“Kita juga melihat beberapa orang yang mencela kita. Tapi inilah Indonesia,” kata Hariman.
Hariman juga mengungkap bahwa dia telah mengenal Rizal Ramli sejak mereka masih muda. Pada tahun 1977, Rizal Ramli mengajak Hariman yang baru saja keluar dari penjara akibat peristiwa Malari untuk turut serta dalam aksi melawan Orde Baru.
Pada saat itu, kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) yang merupakan tempat Rizal Ramli menempuh pendidikan diserbu oleh rezim Orde Baru. Rizal Ramli pun akhirnya menjadi tahanan politik.
“Rizal tidak pernah menyerah sampai Soeharto turun pada tahun 1998,” kenang Hariman.
Selama masa Reformasi, Rizal Ramli diangkat sebagai menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid. Meskipun kemudian diganti, Hariman tidak melihat adanya perubahan sikap kritis dari Rizal Ramli.
“Rizal tidak pernah peduli dengan jabatannya. Bagi dia, demokrasi, kebenaran, dan keadilan adalah yang paling penting,” ungkap Hariman.
Sekarang, Hariman berkomitmen untuk melanjutkan cita-cita Rizal Ramli. Dia menyatakan bahwa masih banyak tulisan dan naskah karya Rizal Ramli yang belum terselesaikan. Hariman berencana untuk menyelesaikannya bersama beberapa rekan.
“Kita harus meneruskan cita-cita Rizal. Masih banyak tulisan dan naskah yang belum selesai, dan kami berencana untuk melanjutkannya bersama,” kata Hariman.