BERBAGAI sumber berita melaporkan pada Selasa (20/8) bahwa gerakan perlawanan Libanon, Hizbullah, menembakkan puluhan rudal dari Libanon selatan ke arah utara wilayah pendudukan dan Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki. Menurut Al Jazeera, 60 rudal ditembakkan dalam dua tahap dari Libanon selatan ke wilayah Galilea Atas di utara wilayah pendudukan serta Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki yang menargetkan dua markas besar tentara rezim Israel.
Setelah serangan rudal tersebut, sirene dibunyikan di permukiman Zionis Ortal di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki. Sirene juga terdengar di berbagai daerah di perbatasan utara wilayah pendudukan dengan Libanon selatan.
Pada saat yang sama, suara ledakan rudal rezim Israel terdengar di wilayah udara desa-desa perbatasan Libanon selatan. Hizbullah mengumumkan bahwa sebagai tanggapan atas serangan musuh di Lembah Bekaa, Libanon, para pejuangnya menargetkan markas besar Divisi Golan 210 di pangkalan militer Nafah serta markas besar resimen artileri dan brigade lapis baja divisi ini dengan rentetan rudal.
Baca juga : Hizbullah Pamerkan Kompleks Rudal Besar tidak Terdeteksi Israel
Hizbullah juga menyatakan bahwa sejumlah pasukan Zionis mencoba memasuki wilayah hutan Hadab Aita di Libanon selatan. Namun, kewaspadaan para pejuang perlawanan tersebut menyebabkan sejumlah personel militer rezim Zionis terbunuh dan terluka dalam operasi yang gagal ini.
Dilansir dari Mehrnews, Hizbullah mengumumkan bahwa para pejuangnya menargetkan pangkalan militer Zar’it dan Jal Al-Allam dengan serangan rudal dan pesawat nirawak di wilayah utara yang diduduki. Serangan ke barak Zar’it dan tempat tentara bernaung dengan roket dan peluru artileri itu diklaim menyebabkan jatuhnya korban di pihak Zionis.
Selain itu, para pejuang Hizbullah menargetkan peralatan pengintaian milik penjajah di pangkalan Zionis Jal al-Allam dengan pesawat nirawak bunuh diri. Menurut mereka, serangan itu menimbulkan kerusakan.
Baca juga : Dukung Palestina, Hizbullah Tembakkan 30 Roket ke Israel
Sebelumnya, Israel mengatakan telah menewaskan seorang anggota terkemuka Hizbullah pada Senin (19/8) malam. Israel menambahkan bahwa angkatan udaranya menewaskan Hussein Ali Hussein dalam serangan terpisah di Libanon selatan. Pihak berwenang Israel mengidentifikasi dia sebagai ‘teroris penting’ di unit roket dan rudal Hizbullah yang bermarkas di Libanon selatan, dekat perbatasan Israel. Hussein berada di daerah Deir Qanoun, Libanon selatan, pada saat serangan itu.
Hizbullah mengonfirmasi kematian Hussein pada Senin malam, menyebutnya sebagai Hussein Ali Hussein Suleiman, yang juga dikenal sebagai Malak. Kelompok itu mengatakan Hussein lahir pada 1988 di Desa Tarbikha yang saat ini terletak di Israel, tepat di seberang perbatasan Libanon. Hussein, “Mati syahid dalam perjalanan ke Jerusalem,” kata Hizbullah, menurut saluran TV-nya, Al-Manar, dilansir dari Al-Monitor.
Lembah Bekaa
Pembunuhan itu menyusul serangan terhadap gudang senjata kelompok yang didukung Iran itu di Lembah Bekaa, Libanon timur. “Setelah serangan itu, ledakan sekunder teridentifikasi yang menunjukkan ada sejumlah besar senjata di fasilitas yang diserang,” kata militer Israel.
Baca juga : Meski Libanon Menderita, Hizbullah tidak Gentar Lawan Israel
Kantor Berita Nasional resmi Libanon melaporkan bahwa delapan orang terluka dalam serangan Israel di gudang, Bekaa. Mengutip Kementerian Kesehatan, kantor berita itu mengatakan enam warga negara Libanon, seorang gadis Suriah berusia 5 tahun, dan seorang gadis Suriah berusia 15 tahun sedang dirawat di rumah sakit.
Kantor berita itu melaporkan sekitar pukul 20.50 waktu setempat bahwa tiga serangan Israel terjadi di distrik Baalbek, Bekaa. Yang pertama terjadi di Saraain El Tahta, kedua di luar Nabi Chit, dan ketiga antara Tamnine El Tahta dan Qsarnaba.
Al-Manar melaporkan serangan Israel di daerah yang sama mengutip korespondennya. Video di media sosial menunjukkan proyektil di dekat lokasi ledakan dengan beberapa orang mengklaim bahwa gudang senjata terkena serangan.
Baca juga : AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Kantor Berita Nasional melaporkan bahwa ledakan terdengar di Lembah Bekaa akibat serangan tersebut. Hizbullah memiliki kehadiran militer yang kuat di Bekaa. Daerah tersebut terletak sekitar 100 kilometer dari perbatasan Israel.
Sekitar pukul 21.00 waktu setempat, Kantor Berita Nasional melaporkan bahwa pesawat tempur musuh menembakkan dua rudal ke daerah di luar Mansouri, Libanon selatan. Al-Manar mengatakan korespondennya melaporkan serangan Zionis di daerah tersebut pada saat itu. Otoritas Israel menginstruksikan beberapa komunitas di utara, termasuk Yehiam dan Ein Ya’akov, untuk menutup tempat perlindungan mereka. Demikian laporan penyiar publik Israel, Kan, pada Senin malam.
Pada Sabtu (17/8), militer Israel melaporkan serangan udara terhadap depot senjata yang digunakan oleh militan, yang mengakibatkan sedikitnya sepuluh korban jiwa, termasuk dua anak-anak. Pada bulan Juli, serangan Israel menghantam depot amunisi lain milik kelompok yang didukung Iran di kota Adloun di Lebanon selatan, menurut tiga sumber keamanan.
Israel dan Hizbullah telah terlibat dalam pertukaran lintas batas hampir setiap hari sejak kelompok yang didukung Iran itu pertama kali menembakkan rudal ke Israel pada 8 Oktober, sehari setelah dimulainya perang Gaza. Situasi telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, terutama setelah serangan Israel yang menewaskan pejabat militer senior Hizbullah Fuad Shukr pada 30 Juli dan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli. (Z-2)