Petani Purbalingga Diminta Melek Teknologi Hadapi Perubahan Cuaca

by -671 Views
Petani Purbalingga Diminta Melek Teknologi Hadapi Perubahan Cuaca
Ilustrasi(MI/LILIK DARMAWAN)

PETANI di Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), didorong untuk lebih melek terhadap teknologi pertanian dan bijaksana dalam menghadapi perubahan cuaca yang semakin tidak menentu. 

Upaya ini dilakukan untuk menjaga produktivitas pertanian serta memperkuat ketahanan pangan di tengah tantangan global yang kian berat.

“Dengan perubahan cuaca saat ini, kita tidak bisa lagi sepenuhnya mengandalkan pranata mangsa (sistem kalender tradisional Jawa untuk menentukan musim tanam, red). Petani harus lebih bijak dalam menyikapi kondisi alam. Teknologi kini bukan lagi barang mewah, tetapi kebutuhan. Petani harus siap memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian, baik melalui penggunaan alat modern, aplikasi digital, hingga informasi cuaca yang lebih akurat,” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Mukodam, saat acara Sambang Tani di Balai Desa Pengalusan, Mrebet, Purbalingga pekan lalu.

Baca juga : Petani Diminta Melek Teknologi Hadapi Perubahan Cuaca

Mukodam menjelaskan bahwa perubahan cuaca ekstrem, seperti hujan deras di luar musim dan kekeringan berkepanjangan, telah berdampak signifikan pada sektor pertanian. Oleh karena itu, ia mengimbau para petani untuk bijak dalam mengelola lahan dan menyesuaikan pola tanam.

“Kita harus siap menghadapi perubahan iklim yang semakin sulit diprediksi. Teknologi seperti sensor cuaca, aplikasi prediksi panen, dan teknik irigasi cerdas dapat membantu petani mengelola lahan dengan lebih efisien dan produktif,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, dinas pertanian, dan petani dalam mendukung upaya jangka panjang untuk menjaga ketahanan pangan di Purbalingga, khususnya di Kecamatan Mrebet.

Baca juga : Mentan Pantau Langsung Proses Uji Alsintan untuk Produksi Massal

“Kami akan terus memberikan pendampingan dan pelatihan terkait teknologi pertanian agar petani dapat memanfaatkannya secara maksimal,” ujarnya.

Koordinator BPP Mrebet, Budiarti, menyampaikan bahwa Kecamatan Mrebet memiliki luas lahan pertanian sebesar 1.412 hektare. Salah satu potensi utama di wilayah ini adalah produksi gula kelapa, dengan total produksi mencapai 40 ton per hari atau setara 1.200 ton per bulan.

Sebagai informasi, kegiatan Sambang Tani menjadi forum bagi petani se-Kabupaten Purbalingga untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahan mereka kepada pemerintah daerah. Kegiatan ini telah dilaksanakan di 18 kecamatan, dan Sambang Tani di Desa Pengalusan menjadi penutup rangkaian kegiatan Sambang Tani tahun 2024. (H-2)

Source link