Ketua Dewan Pertimbangan Koperasi Nusantara (Kopnus) Ma’ruf Amin mengatakan, kesuksesan Kopnus telah berhasil mengubah citra koperasi di Indonesia. Koperasi yang dulu dipandang sebelah mata, kini mulai menjadi perhatian banyak orang karena manfaat yang dilahirkan.
“Keberhasilan Kopnus ini dapat menghilangkan kesan bahwa koperasi itu bentuk usaha yang kurang baik. Jadi kesan koperasi jelek itu akan terhapus dengan adanya keberhasilan Kopnus selama 20 tahun. Itu kesan saya,” ujarnya dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-20 Kopnus di Jakarta, Jumat (25/10) malam.
Wakil Presiden ke-13 periode 2019-2024 itu menambahkan, kendati terbilang berhasil, Kopnus mesti terus mengembangkan dan memberikan citra positif koperasi kepada masyarakat luas. Keunggulan seperti pelayanan yang berazaskan kekeluargaan sedianya menjadi poin penting koperasi.
“Tetapi pelayanannya itu yang diutamakan. Ini bentuk usaha yang memadukan antara ada keuntungan di dalamnya atau ada pelayanan di dalamnya. Dan itu punya nilai tersendiri. Oleh karena itu, bentuk usaha seperti ini, ini menjadi sangat penting,” jelas Ma’ruf.
Dia berharap Kopnus tak semata berjaya di dalam negeri. Harapan besar Ma’ruf ialah Kopnus dapat dikenal dan dipandang di level global. Itu dinilai bakal menjadi prestasi tersendiri bagi Indonesia.
Di kesempatan yang sama, Ketua Dewan Penasihat Kopnus Burhanudin Abdullah menyampaikan, perjalanan Kopnus dalam 20 tahun terakhir merupakan sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. Namun itu bukan menjadi alasan untuk berpuas diri.
Kopnus, kata dia, harus terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para anggotanya. “Karena koperasi tidak didorong untuk menciptakan profit, tetapi didorong untuk memberikan benefit kepada semua anggotanya. Dan kopnus telah tumbuh dan berkembang dalam waktu yang sangat singkat,” tutur Burhanudin.
Ketua Dewan Pengurus Kopnus Joshua Rahmat mengatakan, perjalanan dan pencapaian yang diperoleh dalam 20 tahun ke belakang merupakan sebuah pijakan awal. Kopnus, kata dia, berkeingan untuk menjadi koperasi yang tersebar, terbesar, dan terbaik.
“Kita mau dalam 30, 40, 50 tahun ke depan koperasi tidak boleh kalah dengan sektor jasa keuangan yang lain. Tetapi bisa menjadi leader untuk perkembangan bisnis keuangan yang ada di Republik Indonesia,” tutur Joshua.
Ia menambahkan, digitalisasi adalah langkah strategis utama Kopnus untuk memajukan koperasi dan memperluas akses bagi anggotanya. “Inovasi digital merupakan fokus kami, agar koperasi tidak lagi hanya dilihat sebagai lembaga tradisional. Dengan digitalisasi, kami ingin setiap anggota dapat lebih mudah dalam mengakses layanan keuangan,” ungkapnya.
Sedangkan Founder Kopnus Rahmat mengatakan, selama ini pemerintah kurang memberikan perhatian kepada koperasi. Padahal potensi ekonomi dari koperasi cukup besar. Kopnus, misalnya, saat ini mengelola sekitar 3,5 juta anggota. Untuk itu, Rahmat berharap pemerintah bisa menaruh perhatian lebih pada koperasi ke depan.
“Bapaknya Presiden Prabowo Subianto itu pendirinya koperasi, mudah-mudahan di era Prabowo ini koperasi bisa bangkit, maka itu dipisahkan Kementerian Koperasi dan UKM. Harapan saya koperasi maju, koperasi bangkit,” tutur dia.
Kopnus sedianya merupakan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang khusus mengelola dana pensiunan para ASN, TNI, dan Polri yang menjadi anggotanya. Kopnus juga mulai bertransformasi menjadi Kopnuspos setelah melakukan kerja sama joint operation dengan PT Pos Indonesia.
Saat ini, Kopnuspos memiliki 11 kantor cabang utama, dan lebih dari 200 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan aset hampir Rp20 triliun. (E-2)