Yuki Tsunoda akan mengambil alih posisi Liam Lawson di Red Bull untuk F1 GP Jepang mendatang akibat penampilan buruk Lawson. Menjadi rekan pembalap Max Verstappen bukanlah tugas mudah, terutama dengan mobil RB21 yang sulit dikendalikan yang membuat Lawson kesulitan di dua balapan awal musim ini. Kursi kedua di Red Bull selalu menantang bagi pembalap lain, dengan Gasly, Albon, dan Ricciardo menjadi korban dalam satu dekade terakhir.
Tsunoda, yang telah menjadi bagian dari tim junior Red Bull selama bertahun-tahun, kini memiliki kesempatan untuk membuktikan kemampuannya bersama juara dunia empat kali. Lahir pada tahun 2000, Tsunoda mulai berkompetisi di JAF Junior Karting Championship pada usia 10 tahun. Setelah lulus dari Sekolah Balap Sirkuit Suzuka Honda pada 2016, ia debut di Formula 4 Jepang dan sekarang sudah berada di grid F1.
Ketika Tsunoda tiba di Eropa pada 2019, ia tidak fasih berbahasa Inggris dan memiliki sedikit pengetahuan tentang sirkuit-sirkuit di kalender F1. Namun, dengan cepat ia mengejar ketertinggalannya dan membuat Red Bull terkesan dengan penampilan gemilangnya di Formula 2, finis di urutan ketiga dalam kejuaraan dengan tiga kemenangan. Dengan dukungan Honda, ia mendapat posisi di Alpha Tauri pada 2021.
Meskipun mengalami kesulitan sebagai rookie, Tsunoda menunjukkan peningkatan pada musim berikutnya. Meski masih kalah dari Gasly, tim Alpha Tauri berjuang dengan mobil yang tidak kompetitif sepanjang musim. Saat ini, Tsunoda telah menggeser Nyck De Vries dan bahkan Ricciardo dengan penampilan kuatnya sepanjang musim.
Tsunoda, yang saat ini berada di posisi ke-13 dalam klasemen pembalap, akan menggantikan Lawson di Red Bull untuk balapan kandangnya. Dengan sejarah perubahan pembalap di kursi kedua Red Bull, akan menarik melihat apakah Tsunoda bisa mematahkan ‘kutukan’ yang selama ini melanda pembalap di tempat yang sama. Dengan masa depan Lawson yang cerah di Red Bull, Tsunoda akan berusaha menunjukkan bahwa dialah yang layak menduduki posisi tersebut.
