Dalam proses klarifikasi di Polda Metro Jaya, Dian Sandi, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mengungkapkan bahwa ia dihadapkan pada 25 pertanyaan terkait dugaan ijazah palsu Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Pertanyaan-pertanyaan tersebut termasuk mengenai pengetahuan Dian tentang Jokowi secara personal dan dari mana ia mendapatkan sumber foto ijazah tersebut. Dian menjelaskan bahwa ia hanya mengenal Jokowi sebagai seorang presiden dan mendapatkan foto ijazah tersebut dari beberapa referensi, termasuk dari seorang teman bernama Andi Pramaria.
Selain itu, penyidik juga menanyakan niat Dian dalam mengunggah foto ijazah Jokowi di media sosial. Dian menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan atas keinginannya sendiri dan sebagai respons terhadap pertanyaan yang menyudutkannya ketika ia menceritakan tentang Jokowi. Dian juga menyampaikan bahwa ia merasa marah karena Jokowi masih terus diserang meskipun sudah tidak menjabat sebagai presiden.
Ketika ditanya mengenai motif di balik unggahan tersebut, Dian menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan ekspresi pribadinya. Dalam kejadian tersebut, Dian juga menyampaikan bahwa dirinya mengunggah foto ijazah tersebut pada tanggal 1 April, sedangkan pertanyaan-pertanyaan yang dia hadapi sebelumnya terkait dengan unggahan pada tanggal 31 Maret.
Selama proses klarifikasi di Polda Metro Jaya, Dian menjelaskan secara terperinci mengenai latar belakang unggahan foto ijazah Jokowi, serta alasan dan motivasinya dalam melakukan tindakan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Dian bersedia menjelaskan secara transparan kepada pihak berwenang terkait dengan kasus ini.