Pedro Acosta kembali ke Spanyol dengan perasaan kurang puas setelah finis di urutan kedelapan dalam balapan di Italia, jauh di belakang pembalap juara, Marc Marquez. Meskipun demikian, Acosta berhasil menjadi pembalap KTM terdepan di klasemen. Sebelum berangkat ke Assen dari Bologna, tempat markas Ducati, Acosta memanfaatkan waktu hari Senin untuk mengunjungi museum terkenal pabrikan Italia tersebut. Ia tertarik melihat Desmosedici GP7 yang digunakan Casey Stoner untuk mengalahkan pabrikan Jepang pada tahun 2007. Meski masih memiliki kontrak dengan KTM, kabar mengenai kemungkinan pindahnya ke VR46-Ducati pada tahun 2026 kian santer terdengar.
“Saya senang mengunjungi museum, terutama jika itu adalah museum sepeda motor,” ujar Acosta. Ia juga mengungkapkan ketertarikannya pada motor Stoner tahun 2007 serta motor Honda yang pernah dimiliki Stoner pada tahun 2011. Acosta mendukung perubahan yang akan terjadi pada tahun 2027, terutama terkait penghapusan perangkat aerodinamika dan pembatasan ketinggian. Meskipun tidak bertemu dengan siapa pun dari Ducati selama kunjungannya ke Borgo Panigale, Acosta mengaku senang bisa melihat dan menikmati museum tersebut.
Sementara itu, menghadapi balapan di Assen, di mana ia mengalami kecelakaan di lap terakhir pada balapan tahun lalu, Acosta mengaku tidak memperkirakan adanya perbaikan besar pada performa KTM. Ia berharap mampu langsung masuk ke sesi kualifikasi Q2 sebagai kunci keberhasilannya. Sebelum bergabung dengan MotoGP, Assen bukanlah trek yang ramah bagi Acosta, yang mengalami sedikit kesulitan di sana. Meski demikian, ia tetap optimis menghadapi tantangan yang dihadapinya dan berharap bisa mencapai hasil yang lebih baik pada akhir pekan balapan. Acosta juga menegaskan bahwa perubahan besar pada setelan motor tidak akan dilakukan sebelum jeda musim panas.
