Sekolah Rakyat di Kota Cirebon telah siap untuk beroperasi pada tahun ini. Kuota siswa, baik untuk SD maupun SMP, telah terpenuhi. Kepala Dinas Sosial Kota Cirebon, Santi Rahayu, menjelaskan bahwa dinasnya terlibat dalam proses perekrutan siswa untuk Sekolah Rakyat SD dan SMP. Kuota untuk SD dan SMP masing-masing sebanyak 50 siswa, dibagi ke dalam dua kelas.
Sekolah Rakyat ini didesain untuk masyarakat dengan kondisi sosial ekonomi yang rentan, sebagai bagian dari strategi nasional untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan inklusif dan gratis. Diharapkan Sekolah Rakyat dapat membantu memutus mata rantai kemiskinan, terutama bagi keluarga miskin ekstrem. Program ini juga diharapkan dapat mengurangi angka anak putus sekolah di Kota Cirebon.
Sekolah Rakyat di Kota Cirebon berlokasi di bangunan SMP Negeri 18 Kota Cirebon. Meskipun berdekatan, keberadaan Sekolah Rakyat tidak akan mengganggu siswa di SMP Negeri 18. Walikota Cirebon, Effendi Edo, telah meninjau kesiapan sarana dan prasarana di Sekolah Rakyat, dengan memberikan perhatian pada fasilitas penginapan bagi siswa, guru, dan penjaga sekolah.
Harapannya, Sekolah Rakyat bisa menjadi sarana pendidikan yang dapat mencetak generasi muda yang berkualitas. Diharapkan dengan adanya Sekolah Rakyat, anak-anak di Kota Cirebon tidak terhalang untuk bersekolah karena alasan biaya. Program ini akan menjadi langkah strategis dalam mendukung pendidikan inklusif dan akses pendidikan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.
