Kontroversi Depaknya Christian Horner dari Red Bull F1

by -22 Views

Christian Horner telah mengakhiri masa kepemimpinannya selama 20 tahun di Red Bull Racing dan posisinya digantikan oleh Laurent Mekies. Keputusan ini diambil oleh manajemen Red Bull setelah penurunan performa tim dalam dua tahun terakhir, menyebabkan penempatan di posisi keempat dalam kejuaraan dunia konstruktor. Meskipun Max Verstappen berhasil memenangi dua balapan musim ini, tim secara keseluruhan mengalami penurunan performa mobil sejak kemitraan dengan McLaren tahun lalu. Selain itu, kehilangan beberapa tokoh kunci seperti Adrian Newey dan Rob Marshall semakin mempersulit situasi tim.

Untuk masa depan Red Bull, tim akan memulai program mesin ambisius sendiri di Red Bull Powertrains dengan dukungan dari Ford. Keputusan untuk melepas Horner dari tugas operasional dan menunjuk Mekies sebagai CEO Red Bull Racing merupakan langkah strategis yang diakui oleh Oliver Mintzlaff, CEO Corporate Projects and Investments. Kepemimpinan Horner selama ini diakui sebagai salah satu yang paling sukses dalam sejarah Formula 1, tetapi masa depan Verstappen juga masih diragukan meskipun memiliki kontrak hingga 2028.

Dengan peran baru Mekies sebagai CEO Red Bull Racing, Alan Permane akan mengambil alih posisi Horner di tim Racing Bulls, bekerja sama dengan CEO Peter Bayer. Permane menyatakan rasa terhormatnya dan niat untuk melanjutkan perjalanan tim ke depan. Meskipun demikian, Horner juga terkenal karena kontroversi yang melibatkan dugaan perilaku tidak pantas terhadap seorang karyawan tahun lalu, meskipun telah dibebaskan oleh penyelidik Red Bull. Hal ini menunjukkan perpecahan yang semakin dalam antara Horner dan pihak bisnis Red Bull, yang didukung oleh rombongan Verstappen.

Source link