Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat dalam minggu ini. Daerah yang termasuk di antaranya adalah Jawa bagian barat dan tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Maluku bagian tengah, dan Papua bagian tengah dan utara. Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, potensi hujan diprediksi akan bergeser ke wilayah tengah dan timur Indonesia pada tanggal 10 hingga 12 Juli 2025.
Gangguan atmosfer dan distribusi kelembapan tropis menjadi faktor pendorong terjadinya hujan di musim kemarau. Meskipun demikian, curah hujan di atas normal diprediksi akan terus berlangsung di sebagian besar wilayah Indonesia hingga Oktober 2025. Beberapa wilayah yang perlu diwaspadai termasuk Pulau Jawa bagian barat dan tengah (terutama Jabodetabek), Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua.
Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya Monsun Australia yang mempengaruhi suhu muka laut di selatan Indonesia, yang pada akhirnya menyebabkan anomali curah hujan. Dwikorita juga menjelaskan bahwa musim kemarau di Indonesia mengalami mundur karena kelembapan udara yang tinggi, sehingga memicu pembentukan awan hujan, meskipun seharusnya berada di periode kering.
BMKG terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD, operator transportasi, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya menindaklanjuti kondisi cuaca yang tidak biasa ini. Operasi Modifikasi Cuaca di DKI Jakarta dan Jawa Barat dilaksanakan sampai tanggal 11 Juli dengan pemantauan terus-menerus terhadap perkembangan cuaca. Seluruh langkah ini diambil untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak dari anomali curah hujan yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
