Merayakan Tradisi Ruwat Boby Ari Setiawan di ARTJOG 2025

by -18 Views

Pertunjukan ARTJOG 2025 kembali memperlihatkan ruang untuk ide-ide lintas tradisi dan ekspresi kontemporer. Pada malam Jumat, 11 Juli 2025, karya tari berjudul “Ruwat” karya koreografer asal Solo, Boby Ari Setiawan, dipentaskan di Jogja National Museum (JNM), Yogyakarta. Karya ini merupakan bagian dari program ARTJOG 2025 dengan tema Motif: Amalan yang berlangsung dari 20 Juni hingga 31 Agustus 2025, menampilkan karya seni visual, program inklusif, dan pertunjukan performa setiap akhir pekan.

“Ruwat” mencerminkan perjalanan Boby dalam mengeksplorasi tari tradisi Jawa. Dia menekankan bahwa karya ini merupakan refleksi atas kegelisahan terhadap bagaimana tradisi dapat dipertahankan di era modern. Boby mengaku bahwa proses kreatifnya melibatkan kolaborasi dengan muridnya, Dainta, yang memacu diskusi dalam tubuh tentang cara meresapi dan mengolah tari Jawa tanpa latar belakang budaya Jawa.

Simbol lidi menjadi elemen utama dalam pertunjukan “Ruwat”, dengan Boby menjelaskan bahwa lidi digunakan sebagai representasi ritual “ruwat” untuk membersihkan diri dari energi negatif dan kembali ke akar tradisi. Dalam pementasan di ARTJOG 2025, Boby menambahkan elemen multimedia untuk merespons ruang panggung yang menampilkan latar putih, menciptakan nuansa yang lebih terbuka dan dinamis.

Meskipun tanpa sengaja, Boby menemukan bahwa tema Amalan dalam ARTJOG 2025 sejalan dengan proses kreatif yang ia lakukan. Dia melihat bahwa menghadirkan karya seni adalah bentuk nyata dari amalan itu sendiri. Boby, seorang koreografer yang menjelajah konsep tradisi dan modernitas, terus mengembangkan eksperimen kontemporer lewat karya-karyanya untuk memperkuat akar tradisi namun tetap terbuka terhadap inovasi. Melalui artefak seni kontemporer, ARTJOG 2025 menegaskan pentingnya refleksi personal dan kolektif sebagai bagian dari pengalaman seni yang mendalam dan bermakna.

Source link