Sejarah Keroncong: Genre Musik Asli Indonesia

by -22 Views

Keroncong Tujuh Putri mendapat perhatian setelah membuat ulang theme song film Superman dengan alunan keroncong yang manis namun tetap energik. Video musik mereka bahkan viral di media sosial, membuka jalan bagi genre keroncong untuk dikenal secara internasional. Meskipun Keroncong Tujuh Putri adalah salah satu dari banyak musisi yang mengangkat keroncong ke tingkat global, musisi seperti Gesang, Waljinah, Mus Mulyadi, dan Sundari Soekotjo sebelumnya telah memperkenalkan genre ini.

Keroncong, yang sering diidentikkan dengan kalangan orang tua, memiliki sejarah yang panjang hingga abad ke-16 ketika Portugis menjajah Indonesia. Genre ini terinspirasi dari fado, musik tradisional Portugis yang menggunakan alat musik petik seperti gitas dan cavaquinho. Nama “keroncong” sendiri berasal dari suara khas yang dihasilkan oleh alat musik ini. Musik keroncong kemudian mengalami perkembangan dengan memasukkan alat musik tradisional Indonesia seperti suling dan kendang, menciptakan alunan yang segar namun tetap syahdu.

Di daerah Tugu, Jakarta, keroncong berkembang pesat berkat kedekatannya dengan komunitas Portugis. Pada awal abad ke-20, keroncong tidak hanya digunakan sebagai hiburan namun juga sebagai sarana pergerakan nasional. Lagu-lagu keroncong perjuangan, seperti Bengawan Solo yang diciptakan oleh Gesang, membangkitkan semangat juang. Meskipun sempat mengalami penurunan popularitas pada tahun 1980-1990, keroncong tetap bertahan dan bahkan mengalami perkembangan dengan munculnya subgenre keroncong jazz dan keroncong pop sebagai respons terhadap tren musik jazz dan pop yang sedang booming.

Meski demikian, keroncong tetap merupakan genre musik asli Indonesia yang merupakan hasil akulturasi budaya yang kaya. Masa depan keroncong sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia terus terjaga, dengan upaya dari musisi dan pencinta musik keroncong untuk mempertahankan keberadaannya di dunia hiburan Indonesia.

Source link