Angga Dwimas Sasongko akan mengangkat kisah Pangeran Diponegoro melalui film “Perang Jawa”, dengan berbagai riset historis termasuk dari sejarawan Peter Carey. Film ini dibuat dengan perspektif riset yang mendalam oleh Peter Carey dalam bukunya “The Power of Prophecy: Prince Dipanegara and the End of an Old Order in Java, 1785-1855”. Dengan pendekatan historis yang berbeda, film ini diharapkan memberikan pengalaman yang berbeda dengan film sebelumnya mengenai Pangeran Diponegoro. Angga terinspirasi oleh kesuksesan film “Cut Nyak Dien” karya Eros Djarot dan berharap “Perang Jawa” dapat memberikan dampak positif yang sama. Film ini akan diproduksi oleh Visinema dan Endgame, dengan Gita Wirjawan sebagai produser eksekutif serta naskahnya ditulis oleh Ifan Ismal. Proses casting untuk peran dalam film ini sedang dilakukan baik oleh Visinema maupun Endgame, memberikan peluang kepada banyak talenta untuk berpartisipasi.
Perang Jawa dipimpin oleh Pangeran Diponegoro merupakan salah satu perang besar di Nusantara, dipicu oleh ketidakpuasan sang Pangeran terhadap campur tangan Belanda. Perang ini berlangsung selama lima tahun dengan perlawanan sengit antara pasukan Belanda dan rakyat Jawa. Pangeran Diponegoro dan pasukannya memimpin perang gerilya yang membuat pasukan Belanda mengalami kerugian besar baik secara finansial maupun militer. Pergerakan Pangeran Diponegoro, terutama saat membangun basis militer di Gua Selarong, semakin memperkuat dukungan rakyat terhadap perjuangan beliau. Hingga pada 28 Maret 1830, Pangeran Diponegoro akhirnya ditangkap dan diasingkan ke Makassar, di mana beliau wafat pada tahun 1855. Penangkapan Pangeran Diponegoro juga diabadikan dalam sebuah lukisan karya Raden Saleh.