Para pabrikan MotoGP telah bersepakat untuk mencari kerangka kerja baru dari promotor Dorna guna mendapatkan hak komersial yang lebih besar dalam kejuaraan ini. Pada sebuah pertemuan pekan lalu, kelima konstruktor tersebut, bersama dengan tim satelitnya, menunjuk Lin Jarvis sebagai juru bicara mereka. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk merundingkan ulang pembagian pendapatan dari kejuaraan MotoGP.
Sebelumnya, para konstruktor bertujuan untuk membuat dokumen serupa dengan Perjanjian Concorde di Formula 1, yang mengatur distribusi pendapatan di antara tim-tim F1. Saat ini, perjanjian ini dikenal mendasarkan pada klasemen akhir musim, di mana perbedaan posisi bisa berpengaruh langsung pada besaran pendapatan yang didapatkan oleh tim. Perjanjian saat ini akan berakhir pada tahun 2025, tetapi perjanjian berikutnya sudah ditandatangani untuk lima tahun ke depan.
Selain perjanjian finansial, para pabrikan MotoGP juga ingin memperjuangkan kepemilikan slot grid yang sekarang dimiliki oleh Dorna. Hal ini dilakukan dalam rangka meraih kepemilikan legal atas slot grid atau setidaknya mendapatkan jaminan untuk berkompetisi tanpa tergantung sepenuhnya pada keputusan Dorna. Langkah ini dilakukan setelah akuisisi Dorna oleh Liberty Media, yang tak sepenuhnya memperjelas hubungan antara total pendapatan dan alokasi dana kepada tim.
Dengan minat investasi yang meningkat dalam pembelian tim-tim independen, Dorna kini menetapkan harga sekitar 20 juta euro untuk setiap tim, suatu jumlah yang dianggap sulit untuk dijustifikasi. Diharapkan negosiasi lanjutan antara pabrikan dan Dorna nantinya dapat membawa kesepakatan menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat dalam MotoGP.