Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Terlibat karena Rasa Gabut

by -16 Views

Pada Rabu, pelaku tawuran inisial AJ (19) mengaku terlibat dalam insiden di Jalan Palem, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan karena merasa “gaji buta” alias sedang tidak memiliki kegiatan atau merasa jenuh. Menurut AJ, keikutsertaannya dalam tawuran ini disebabkan oleh kondisi mendesak dan kekurangan uang serta kesempatan yang kosong. Ia juga mengungkapkan bahwa bergabung dalam kelompok tawuran dianggap sebagai cara untuk mengisi waktu luang. Selain itu, pelaku juga merasa terdesak karena diajak bergabung oleh teman-temannya.

Para pelaku nampaknya dikenal dan terhubung melalui akun Instagram dengan nama @biangkerok69JKT yang dioperasikan oleh seorang anak di bawah umur berinisial MNA (14). MNA mengungkapkan bahwa ia telah mengelola akun tersebut selama dua tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tawuran ini diorganisir melalui media sosial dan menimbulkan efek negatif dalam masyarakat.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih menambahkan bahwa motif para pelaku menyerang warga adalah untuk mendapatkan pengakuan atau dianggap hebat. Menurutnya, media sosial turut mempengaruhi perilaku para pelaku. Terlepas dari itu, Murodih juga mengingatkan kepada orangtua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka demi mencegah terlibat dalam kegiatan negatif seperti tawuran.

Kejadian ini terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, melibatkan sembilan orang, termasuk dua pemuda dewasa dan tujuh anak di bawah umur. Selain itu, Sudin Pendidikan Kota Administrasi Jakarta Selatan juga mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) siswa yang terlibat dalam insiden tawuran tersebut. Dengan demikian, langkah tegas diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

Source link