Suzuka 8 Hours, yang merupakan bagian dari Kejuaraan Dunia Ketahanan (EWC) untuk motor, akan segera digelar dalam waktu seminggu. Bagi Johann Zarco, peluang ini untuk mencari kemenangan kedua secara beruntun dalam balap bergengsi. Dia sudah bersiap-siap ke Jepang untuk beristirahat di Osaka sebelum meluncur ke Suzuka. Namun, bagi Luca Marini, partisipasinya dalam acara ini akan selalu diingat karena kesedihannya.
Pada bulan Mei, Marini menghadiri tes di Suzuka dengan harapan bersaing. Namun, disetujui bahwa ia tidak memenuhi persyaratan tubuh untuk mengikuti balapan. Motor tersebut semula disiapkan untuk Takumi Takahashi, tetapi Marini tetap melanjutkan tes dan mengalami kecelakaan serius. Akibatnya, dia tidak hanya menderita luka-luka serius tetapi juga harus absen dari tiga seri MotoGP.
Marini menilai Suzuka sebagai trek yang terlalu berbahaya. Dia merasa sirkuit ini belum mencapai standar keselamatan yang mereka miliki di MotoGP. Meskipun sangat menyukai karakteristik trek dengan banyak tikungan dan gradien yang signifikan, Marini merasa bahwa jarak antara dinding di Suzuka terlalu dekat dan menyebabkan risiko yang tinggi.
Meskipun menghargai keunikan Suzuka, Marini tetap berpendapat bahwa trek tersebut tidak aman. Kemudian ia membagikan pengalaman kecelakaan yang dia alami di Tikungan 2, menyatakan ketidaknyamanannya pada jarak antara trek dan dinding. Meskipun suka dengan kompleksitas dan tantangan Suzuka, Marini tetap percaya bahwa sirkuit tersebut masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan dalam hal keselamatan.
Dengan catatan pengalamannya di Suzuka dan pandangannya yang kritis terhadap keamanan di trek tersebut, Luca Marini memberikan wawasan yang berharga bagi komunitas balap motor. Meskipun menghormati warisan dan karakter unik Suzuka, Marini menunjukkan pentingnya keselamatan para pembalap dalam setiap balapan.