George Russell, pembalap Mercedes, mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap penundaan Grand Prix Belgia, dengan menyatakan bahwa balapan di tengah hujan lebat di sirkuit Spa-Francorchamps adalah “kebodohan.” Terlepas dari komentar Max Verstappen yang menyebut bahwa jika visibilitas rendah, maka balapan bisa dihentikan, Russell tetap bersikeras bahwa keselamatan para pembalap harus menjadi prioritas utama.
Balapan di Spa-Francorchamps akhirnya dimulai dengan penundaan 80 menit dan empat lap awal di belakang safety car. Keputusan tersebut memicu berbagai pendapat di kalangan pembalap, dengan sebagian setuju bahwa penundaan adalah langkah yang tepat demi keselamatan, sementara lainnya merasa balapan bisa dimulai lebih awal.
Menurut Russell, yang juga adalah direktur Asosiasi Pembalap Grand Prix, balapan di hujan lebat dengan visibilitas rendah adalah “kebodohan.” Ia menegaskan bahwa melaju lebih dari 200 mil per jam di Eau Rouge tanpa bisa melihat sama sekali hanyalah tindakan berbahaya.
Beberapa pembalap lain seperti Andrea Kimi Antonelli, Isack Hadjar, Gabriel Bortoleto, dan Liam Lawson juga menyuarakan kekhawatiran mereka terkait kondisi balapan di cuaca basah setelah insiden di Grand Prix Inggris. Namun, Verstappen berpendapat sebaliknya bahwa balapan bisa dimulai dengan penundaan yang lebih pendek atau dengan mencoba ban slick setelah lintasan benar-benar kering.
Meskipun Grand Prix Belgia berlangsung kontroversial, George Russell berhasil finis di urutan kelima. Toto Wolff, prinsipal tim Mercedes, mengakui bahwa pencapaian Russell tersebut merupakan hasil maksimal yang bisa diraih tim mereka. Meski demikian, masih ada banyak hal yang perlu ditingkatkan untuk balapan selanjutnya agar dapat bersaing dengan rival-rival mereka.