Salsa Nadhif, penyanyi pendatang baru asal Malang, baru-baru ini meluncurkan single perdananya berjudul Kaleidoscope (I Don’t Remember How to Love So Free) melalui konser mini bertajuk Kaleidoscope Night di The Grove Café, Malang. Single ballad ini tidak hanya menandai awal penting dalam karier musik Salsa, tetapi juga sebagai simbol dari perjalanan penyembuhan serta keberanian untuk mencintai lagi setelah melewati masa lalu yang penuh luka. Lagu dengan lirik puitis dan aransemen musik dalam ini merupakan hasil kolaborasi antara Salsa dan produsernya, Panji Sakti. Konser tersebut juga menjadi penampilan panggung pertama Salsa di depan publik, diiringi oleh permainan piano dan menyanyikan tiga lagu termasuk Kaleidoscope. Ide judul “Kaleidoscope” muncul dari interaksi dengan pengikutnya di TikTok, yang kemudian dipilih untuk mewakili keberagaman emosi dan warna kehidupan. Meskipun baru merilis single keenamnya, Salsa merilis karyanya ini dengan keyakinan yang didorong oleh kedewasaan musikal dan emosional yang telah ia latih dari waktu ke waktu. Dengan harapan lagu ini bisa menjadi media ekspresi dan penyembuhan, Salsa ingin memaksa pendengarnya untuk berdamai dengan perasaan mereka. Dengan bakat musikalitas yang matang dan kisah yang kuat, Salsa Nadhif telah menarik perhatian dunia musik Indonesia, dengan harapan bahwa Kaleidoscope hanya menjadi awal dari banyak karya cemerlang di masa depan. Selain berbakat dalam bermusik, Salsa juga menemukan media penyembuhan dari bipolar disorder yang diidapnya melalui melukis dan membuat karya seni lainnya, yang menjadi cara untuk mengungkapkan emosi yang tidak dapat terlalu ia ekspresikan.
Bicara Cinta dan Penyembuhan: Review Single Terbaru Salsa Nadhif
