Pada konferensi pers terkait pengeroyokan yang diduga terjadi karena masalah spanduk di Mapolres Jakpus, Security Officer (Petugas Keamanan) PSSI, Patilatu, menegaskan bahwa semua spanduk yang dibentangkan di dalam stadion pada laga resmi internasional harus memiliki izin terlebih dahulu. Patilatu menekankan bahwa panitia harus memberi izin sebelum spanduk tersebut dibentangkan, dan jika tidak, spanduk tersebut akan diturunkan paksa.
Kejadian pengeroyokan terjadi pada Selasa (29/7) sekitar jam 23.30 WIB di mana sejumlah pendukung Timnas U-23 Indonesia dari Curva Sub diduga mengeroyok seorang pendukung dari Ultras Garuda. Pengeroyokan dipicu oleh dugaan bahwa spanduk yang dipasang di stadion Gelora Bung Karno (GBK) saat pertandingan final Piala AFF U-23 diturunkan oleh Ultras Garuda. Hal ini membuat anggota Curva Sub mencari pendukung Ultras Garuda dan menyerang mereka.
Patilatu juga memastikan bahwa penurunan spanduk oleh Curva Sub dilakukan atas inisiatif panitia, bukan oleh pendukung dari timnas Garuda. Polres Metro Jakarta Pusat telah menangkap empat orang pelaku penganiayaan yang diduga melakukan tindakan tersebut karena tersinggung spanduk kelompok mereka diturunkan. Keempat pelaku adalah pendukung dari Curva Sub Garuda, sedangkan korban merupakan pendukung dari Ultras Garuda Indonesia.
Kejadian ini menjadi peringatan bahwa izin resmi harus diperoleh sebelum menampilkan spanduk di dalam stadion pada laga resmi internasional. Tindakan tanpa izin dapat berpotensi menimbulkan konflik dan kekerasan di antara pendukung sepak bola. Semua pihak diharapkan dapat menghormati prosedur yang berlaku untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai selama pertandingan.
