Sound of Downtown (SOD) kembali digelar di Surabaya Expo Center, menarik ribuan penonton dari berbagai wilayah. Festival musik ini mendapat perhatian karena lokasinya yang strategis dan mudah dijangkau. Dalam volume 7 ini, ada beberapa pembaruan yang membuat festival semakin menarik. Dengan dua panggung, Main Stage dan Minisod Stage, penonton dapat menikmati pertunjukan dari berbagai genre tanpa terkonsentrasi di satu titik. Acara ini memberikan pengalaman menonton yang lebih nyaman dan memungkinkan penonton untuk lebih leluasa memilih musisi favorit mereka.
Cakra, promotor SOD, mengungkapkan bahwa tingginya kepercayaan penonton menjadi dorongan utama bagi kesuksesan festival ini. Panitia juga responsif terhadap masukan, termasuk mengubah setlist di hari pertama untuk meningkatkan pengalaman penonton. SOD Vol. 7 menampilkan beragam penampil, mulai dari musisi pop hingga musik Islami. Ada juga kolaborasi unik antara Raisa Anggiani dengan orkestra dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan penampilan berduet antara Ari Lesmana dengan Whisnu Santika.
Tidak hanya itu, interaksi penonton juga menjadi bagian penting dari festival ini. Penonton berpartisipasi dalam suasana dengan beragam gaya berpakaian, bahkan ada pesta kembang api yang disajikan setiap malam. SOD juga berkomitmen untuk menjadi festival yang inklusif dengan menyediakan area khusus untuk ibu hamil dan penyandang disabilitas. Harga tiket juga terjangkau, sehingga semua kalangan dapat menikmati acara ini.
Penonton SOD, seperti Janice dari Surabaya, menunjukkan antusiasmenya terhadap acara ini. Harapan kedepan Cakra adalah agar SOD tetap diselenggarakan di Surabaya dan dapat menghadirkan lebih banyak penampil baru serta artis internasional untuk mengembangkan festival ini ke skala yang lebih besar. SOD Vol. 7 dianggap berhasil menyajikan festival yang dinamis dan bervariasi, menunjukkan kemampuannya dalam memberikan pengalaman musik yang memuaskan bagi penonton.