BRI Jazz Gunung Ijen Series 3: Nada Jazz & Keindahan Seni Rupa

by -14 Views

Di lereng Gunung Ijen, tepatnya di Taman Gandrung Terakota, Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, alunan nada jazz berpadu dengan keindahan patung terakota penari gandrung, instalasi seni, dan aroma tanah basah pegunungan. Acara BRI Jazz Gunung Ijen Series 3 yang diadakan pada Sabtu, (9/8/2025) bukan hanya festival musik biasa, tetapi merupakan perayaan harmoni antara bunyi dan rupa serta antara ritme modern dan jejak budaya. Tahun ini, acara ini tidak hanya menghadirkan musisi dari berbagai daerah dan mancanegara, tetapi juga pameran seni rupa bertajuk Fora Fauna yang memvisualkan kekayaan hayati Nusantara. Penonton tidak hanya menikmati musik, tetapi juga seni visual dalam pengalaman artistik yang menyatu dengan alam.

Selain panggung musik jazz, acara ini juga menampilkan pameran seni rupa luar ruang, seperti yang diungkapkan oleh salah satu penggagas Jazz Gunung, Sigit Pramono. Ajang ini dibagi menjadi dua panggung, yakni Panggung Sukaria dan Panggung Amphiteater. Panggung Sukaria menjadi tempat pertunjukan gratis dengan dua kelompok musisi yang tampil, sementara Panggung Amphiteater menampilkan berbagai penampilan menarik seperti Dua Empat, The Aartseen feat. Adam Zagorski, Irsa Destiwi feat. William Lyle, Kevin Yosua Trio feat. Fabien Mary, serta Suliyana dan Glam Orchestra.

Pameran seni rupa dengan karya-karya patung, instalasi, dan kreasi kain batik juga tersebar di seluruh Taman Gandrung Terakota. Sebagai contoh, karya Butet Kartaredjasa yang menampilkan 3 buah patung celeng. Kurator pameran, Mikke Susanto, menjelaskan bahwa Fora Fauna mengangkat bentuk, gerak, dan karakter berbagai jenis binatang sebagai metafora dari kekayaan hayati yang hidup berdampingan dengan manusia. Keseluruhan acara ini berhasil menciptakan pengalaman artistik yang memuaskan untuk penonton serta menggabungkan seni dan alam dengan harmonis.

Source link