Rumah Sakit Polri Kramat Jati di Jakarta Timur telah merawat sembilan korban luka pasca demo yang berakhir ricuh di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI. Sebanyak sembilan orang dirawat di RS Polri Kramat Jati setelah kejadian demo di Gedung DPR pada Senin (25/8). Dari sembilan korban luka, tiga di antaranya sudah diperbolehkan pulang atau menjalani rawat jalan pada Selasa (26/8), sementara sisanya masih dirawat inap untuk pemulihan lebih lanjut.
Tim dokter RS Polri Kramat Jati mengkonfirmasi bahwa salah satu personel Polri harus menjalani operasi akibat luka benda tumpul. Pihak rumah sakit memberikan penanganan medis terbaik bagi warga dan personel Polri yang menjadi korban. Wakapolri Komjen Polisi Dedi Prasetyo bahkan turut membesuk korban luka aksi demo di RS Polri Kramat Jati untuk memastikan penanganan medis yang tepat.
Dalam demo di depan gedung DPR/MPR/DPD RI, sejumlah warga sipil dan personel Polri mengalami luka yang memerlukan perawatan medis. Polisi telah menangkap 351 orang selama unjuk rasa, termasuk 155 dewasa dan 196 anak di bawah 18 tahun. Mereka diduga melakukan perusakan fasilitas umum dan menyerang petugas. Aksi demo tersebut berujung ricuh, sehingga penanganan medis dan keamanan menjadi prioritas utama bagi pihak berwenang.