Digitalisasi UMKM Luwu Timur: Strategi Anita Wulandari

by -3 Views

Anita Wulandari, seorang perempuan cantik asal Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, memiliki perhatian besar pada pengembangan UMKM di daerahnya. Dengan latar belakang pendidikan S1 Akuntansi dan bekerja sebagai Marketing Executive di Primaya Hospital Inco Sorowako, Anita juga memiliki hobi menyanyi dan bermain gitar. Dia meyakini bahwa digitalisasi adalah kunci keberhasilan agar UMKM dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Menurutnya, digitalisasi bukan hanya mengikuti tren, melainkan sebuah kebutuhan yang harus diadopsi oleh usaha kecil agar bisa bersaing dan berkembang.

Di Sorowako, UMKM semakin berkembang dengan adanya Galeri UMKM yang menampilkan produk lokal, seperti jus dengen, keripik, kue kering, kopi lokal, serta kerajinan tangan dan batik Luwu Timur. Anita mengatakan bahwa walaupun sebagian UMKM sudah mulai memanfaatkan marketplace dan Instagram untuk promosi, masih banyak yang belum terjangkau digitalisasi, seperti pengrajin ikan asin, petani kakao, dan warung kuliner tradisional. Dia percaya bahwa digitalisasi dapat menjadi jembatan untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar luas tanpa kehilangan identitas aslinya.

Meskipun peluang digitalisasi UMKM sangat besar karena masyarakat semakin terbiasa berbelanja online, Anita mengakui bahwa masih ada tantangan yang harus dihadapi. Beberapa pelaku UMKM masih kesulitan menggunakan teknologi digital dan mengalami keterbatasan modal untuk pengembangan kemasan, branding, dan promosi online. Namun, Anita tetap optimis bahwa dengan beradaptasi dan terus belajar, para pelaku usaha akan mendapatkan hasil yang lebih besar daripada tetap bertahan dengan metode lama.

Selain aktif di dunia UMKM, Anita juga dikenal dalam dunia pageant dan kegiatan publik. Dengan berbagai prestasi yang sudah diraihnya, Anita berharap bisa memberikan inspirasi dan dorongan bagi generasi muda untuk berani berkontribusi dalam memajukan daerah dan negara. Dengan semangat belajar, berinovasi, dan menjaga nilai-nilai budaya, Anita percaya bahwa generasi muda bisa menjadi agen perubahan yang memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Indonesia.

Source link