Di Jakarta, polisi mengungkap kondisi mayat seorang mahasiswi berinisial IM (23) yang menjadi korban penganiayaan oleh kekasihnya sendiri di indekos di Jalan H. Yusin, Gang Muchtar, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim). Kapolsek Ciracas, Kompol Rohmad Supriyanto, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan di TKP menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak kepolisian juga menemukan satu unit telepon genggam yang diduga milik korban serta sejumlah luka mencurigakan di tubuhnya, seperti luka leher, lebam bekas cekikan, dan luka-luka lainnya.
Mayat korban kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan Visum et Repertum (VeR) guna mengetahui penyebab kematiannya. Polisi juga mengungkap kronologi kejadian, dimulai dari kedatangan pelaku ke indekos korban pada Kamis (11/9) malam. Terjadilah cekcok antara korban dan pelaku karena pelaku cemburu melihat korban bersama laki-laki lain. Akibatnya, pelaku langsung mencekik korban sampai lemas saat korban berteriak meminta bantuan temannya, Yasmin.
Pelaku kemudian tertangkap pada hari Sabtu (13/9) di rumahnya di Makasar, Jakarta Timur. Korban, mahasiswi bernama IM (23) asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur, sedangkan pelaku, remaja berusia 16 tahun, dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur dalam kasus ABH. Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) menangani perkara tersebut, dengan pelaku mendapat pendampingan orang tua selama proses pengusutan.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku masih dilakukan oleh polisi saat ini, sementara mayat korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan medis lanjutan guna mengetahui penyebab kematiannya. Dalam keterangannya, Antara News mengingatkan bahwa pengambilan konten dari situs web tersebut, termasuk melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI, dilarang tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
