Arya Daru Pangayunan, seorang diplomat muda dan staf Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), meninggal dunia di kamar indekos-nya di Jakarta Pusat, mengejutkan dunia diplomasi Indonesia. Kematiannya tragis dengan wajah dan kepalanya tertutup lakban, tubuhnya ditemukan terlentang di tempat tidur, diselimuti kain biru gelap.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Kemenlu melalui Juru Bicara Rolliansyah. Arya meninggal pada 8 Juli 2025 di kediamannya di Gondangdia. Seorang diplomat yang berprestasi, Arya lahir di Sleman, Yogyakarta pada 15 Juli 1986. Setelah menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya memulai karirnya di diplomasi Indonesia.
Dari menjadi staf di Kedutaan Besar RI di Yangon hingga Second Secretary di KBRI Buenos Aires, Arya meniti karirnya dengan cemerlang. Pada tahun 2025, ia menjabat sebagai Diplomat Ahli Muda di Direktorat Perlindungan WNI, Kemenlu RI. Dikenal sebagai pribadi cerdas, sopan, dan rendah hati, Arya meninggalkan kesan mendalam bagi teman dan koleganya.
Namun, kematian Arya yang misterius menimbulkan banyak spekulasi. Kondisi kamar yang terkunci rapat tanpa kerusakan pada pintu atau jendela menambah misteri yang belum terungkap. Kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kematian Arya untuk memberikan kejelasan kepada keluarga dan mengungkap kebenaran di balik tragedi ini. Semua kalangan berharap agar kasus ini segera terungkap.
Kehilangan Arya juga meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, terutama istri dan anaknya. Semua pihak menantikan hasil penyelidikan lebih lanjut dari kepolisian untuk mengungkap misteri kematian seorang diplomat muda yang penuh potensi.
