PM Otoritas Palestina Mohammad Mustafa menegaskan bahwa Hamas harus menyerahkan kendali Jalur Gaza dan senjata mereka kepada Otoritas Palestina. Pernyataan ini dia sampaikan dalam konferensi tentang solusi dua negara di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Senin (28/7). Mustafa menegaskan bahwa hanya Negara Palestina yang berhak memerintah seluruh wilayah Gaza dan ia juga mendesak Israel untuk menarik pasukannya sepenuhnya dari wilayah tersebut.
Sebelumnya, pada April, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas juga menuntut bahwa Hamas harus melepaskan sandera Israel yang masih ditahan di Gaza dan melucuti senjata mereka. Memang, tuntutan agar Hamas menyerahkan kendali Gaza bukan hal baru karena sebelumnya Otoritas Palestina pernah mengendalikan wilayah tersebut hingga tahun 2007 sebelum akhirnya diambil alih oleh Hamas.
Negosiasi gencatan senjata di Doha mengalami kebuntuan setelah tim Israel dan Amerika Serikat menarik diri pekan lalu. Delegasi Hamas juga mempertimbangkan untuk mengencangkan posisi mereka dalam pembicaraan. Krisis kemanusiaan di Gaza, terutama krisis kelaparan, semakin mempersulit negosiasi tersebut. Dengan situasi yang tegang dan perkembangan yang terus menjadi sorotan dunia, Otoritas Palestina dan Hamas masih bersitegang mengenai kendali wilayah dan solusi konflik yang berkelanjutan.