Pada Sabtu (9/8), Polisi Metropolitan London menangkap 466 orang di pusat kota London karena terlibat dalam aksi mendukung kelompok aktivis pro-Palestina, Palestine Action. Penangkapan dilakukan sebagai respons terhadap larangan pemerintah Inggris terhadap kelompok tersebut berdasarkan undang-undang anti-terorisme. Selain itu, delapan orang ditangkap atas pelanggaran lain, termasuk kasus penyerangan terhadap petugas. Meskipun ada ketegangan antara demonstran dan polisi, tidak ada luka serius yang dilaporkan.
Palestine Action merupakan kelompok yang berbasis di Inggris dan bertujuan untuk mengganggu operasi produsen senjata yang memasok perlengkapan militer kepada Israel. Aksi protes ini berdampak pada pengesahan larangan resmi terhadap kelompok oleh parlemen Inggris. Dengan adanya larangan ini, menjadi anggota atau menunjukkan dukungan bagi Palestine Action dianggap ilegal, serupa dengan larangan terhadap kelompok teroris seperti Hamas, Al Qaeda, dan ISIS.
Aksi protes yang diadakan di Parliament Square oleh kelompok Defend Our Juries menimbulkan kecaman bagi polisi. Meskipun demikian, Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper mengapresiasi langkah polisi dalam menangkap pelanggar hukum. Hak untuk berunjuk rasa tetap dijaga, namun berbeda dengan mendukung organisasi yang secara hukum dilarang. Amnesty International UK mengecam penangkapan tersebut sebagai pelanggaran hak kebebasan berpendapat dan berkumpul yang dilindungi oleh hukum internasional. Pekan lalu, salah satu pendiri Palestine Action, Huda Ammori, memenangkan izin dari Pengadilan Tinggi London untuk mengajukan judicial review terhadap pelarangan tersebut.
