Film animasi Indonesia yang berjudul “Merah Putih: One For All” telah menjadi viral sebelum resmi dirilis. Banyak netizen yang memberikan komentar terhadap trailer film ini, menyatakan kekecewaan terhadap kualitas gambar dan ceritanya yang dianggap asal-asalan. Film ini disutradarai oleh Endiarto dan Bintang, diproduksi oleh rumah produksi Perfiki Kreasindo dengan eksekutif produser Sonny Pudjisasono dan produser Toto Soegriwo. Merah Putih: One For All berangkat dari sinopsis delapan anak dari berbagai daerah di Indonesia yang bersatu untuk menyelamatkan bendera merah putih yang hilang menjelang upacara kemerdekaan. Film ini diproduksi dalam rangka merayakan HUT ke-80 RI dengan anggaran mencapai Rp6,7 miliar.
Meskipun mendapat sorotan pedas dari netizen terkait kualitasnya, produser film ini, Toto Soegriwo mengungkapkan bahwa film ini mengusung tema yang menggugah jiwa dengan nilai-nilai persatuan, persahabatan, dan cinta nasionalisme. “Merah Putih: One For All” akan ditayangkan di bioskop pada 14 Agustus 2025 dan akan bersaing dengan film-film lainnya seperti Demon Slayer, Weapons, La Tahzan, dan Panggil Aku Ayah. Film nasionalisme memang memiliki tempat tersendiri di industri film Indonesia dengan banyak karya yang mengangkat tema serupa, seperti film biografi pahlawan, film perang, dan animasi perang. Salah satu film animasi perang Indonesia yang sukses adalah “Battle of Surabaya” yang meraih berbagai penghargaan internasional. Para netizen pun mulai membandingkan film Merah Putih: One For All dengan animasi lainnya seperti Jumbo, Nussa, dan Battle of Surabaya.
Film Animasi Merah Putih: One For All Mendunia Sebelum Tayang
