Pameran Lukisan “Chromatica”: Transformasi Melalui Seni Healing

by -22 Views

Putu Fajar Arcana melihat melukis bukan hanya sebagai kegiatan artistik, tapi juga sebagai proses penyembuhan batin. Setiap sentuhan warna di atas kanvas menjadi bagian dari meditasi pribadinya, membawa ketenangan dan membantunya mencapai keseimbangan jiwa. Dari proses ini, lahir puluhan karya yang akan dipamerkan dalam “Chromatica”, sebuah pameran tunggal yang diselenggarakan di The Gallery, The Dharmawangsa Jakarta pada tanggal 17-21 Agustus 2025.

Pameran ini tidak hanya menampilkan karya lukisan, tetapi juga pertunjukan teater yang melibatkan berbagai disiplin seni. Diinisiasi oleh Arcana Artworks, pameran ini dikuratori oleh Trianzani Sulshi, seorang arsitek dan kurator muda. Proyek manager “Chromatica”, Angelina Arcana, menjelaskan bahwa pameran ini merupakan gabungan antara seni dan proses pemulihan. Putu, yang memiliki latar belakang dalam teknik fluid art, menemukan kedalaman emosional dalam setiap karyanya.

Pameran ini akan menampilkan 34 karya yang telah diproduksi sejak tahun 2024 hingga 2025. Putu memandang warna sebagai cahaya penyembuh, dan ia menggunakan metode alami seperti tiupan angin dan tumpahan air tanpa mengandalkan kuas dalam proses kreatifnya.

Lebih dari sekadar pameran lukisan, acara ini juga diharapkan dapat memperkuat peran The Dharmawangsa Jakarta sebagai pusat pengembangan kebudayaan. Selama pameran berlangsung, akan ada sesi artist tour dan art for healing di mana Putu akan memberikan panduan kepada pengunjung tentang proses kreatifnya dan pengalaman spiritual di balik setiap karyanya. Keseluruhan pameran diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan kebudayaan modern Indonesia. Profil singkat Putu Fajar Arcana, seorang seniman multitalenta yang mulai melukis selama pandemi Covid-19, juga memberikan gambaran tentang perjalanan seninya hingga saat ini.

Source link