Pada Sabtu malam yang lalu, rumah Anggota DPR RI Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di Jalan Karang Asem 1, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, menjadi korban penjarahan oleh sekelompok massa. Untuk menciptakan suasana yang kondusif, Kepolisian dan TNI turut berjaga di rumah tersebut. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengonfirmasi adanya penjagaan tersebut dan menegaskan bahwa meskipun personel yang dikerahkan tidak sebanding dengan jumlah massa yang melakukan penjarahan, mereka berhasil menjaga situasi tetap kondusif hingga pagi hari.
Pada saat kejadian, terlihat sejumlah perabotan rumah tangga, pakaian, dan barang elektronik berserakan di sekitar rumah. Lantai rumah dipenuhi serpihan kaca pintu dan jendela yang pecah akibat dilempar benda keras oleh para penjarah. Beberapa orang terlihat membawa keluar berbagai barang seperti kursi, lampu, koper, speaker studio, dan kasur dari rumah yang diketahui milik Eko Patrio, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.
Meskipun petugas keamanan dan aparat berpakaian loreng lengkap berjaga di dalam dan di luar rumah, mereka tidak dapat menghentikan orang-orang yang terus berdatangan. Mayoritas warga yang melakukan penjarahan tersebut mengetahui lokasi dan kegiatan tersebut berkat penyebaran video langsung dan cuplikan video di media sosial. Sebelum kejadian penjarahan, Eko Patrio telah menjadi sorotan publik setelah mengunggah video parodi di akun TikTok pribadinya yang menuai kritik dari warganet.
Sabtu malam setelah penjarahan terjadi, Eko resmi meminta maaf kepada masyarakat melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya. Dengan kehadiran Kepolisian dan TNI untuk menjaga rumahnya dan memastikan situasi kondusif, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.