Perbedaan Antara Peluru Tajam dan Peluru Karet di Demo

by -3 Views

Polisi sering dipanggil untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama unjuk rasa, tetapi terkadang situasi bisa berubah menjadi kerusuhan. Dalam menghadapi hal ini, polisi terkadang menggunakan gas air mata, meriam air, dan bahkan tembakan peluru. Jenis peluru yang digunakan oleh polisi tidak selalu peluru tajam, ada juga peluru karet yang dianggap sebagai senjata non-mematikan.

Peluru karet terbuat dari bahan karet atau plastik keras dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan peluru tajam. Dikarenakan kecepatan tembak yang lebih rendah, peluru karet tidak memiliki daya penetrasi sekuat peluru logam. Meskipun demikian, para ahli memperingatkan bahwa penggunaan peluru karet masih bisa berakibat serius, terutama jika digunakan dalam jarak dekat atau mengenai bagian tubuh vital.

Berbeda dengan peluru karet, peluru tajam terbuat dari logam dengan daya penetrasi yang kuat dan berpotensi mematikan. Dalam konteks pengamanan unjuk rasa, polisi jarang menggunakan peluru tajam karena risikonya yang tinggi. Peluru tajam umumnya diarahkan ke bagian tubuh bawah untuk melumpuhkan, bukan untuk membunuh.

Meskipun peluru karet dianggap sebagai senjata non-mematikan, risiko serius tetap ada terutama jika digunakan dalam jarak dekat atau mengenai bagian tubuh vital. Sedangkan penggunaan peluru tajam dalam kerumunan bisa berakibat fatal, dan biasanya hanya digunakan dalam situasi darurat. Perbedaan utama antara peluru karet dan peluru tajam terletak pada bahan, kekuatan tembak, dan potensi fatalitasnya. Peluru karet digunakan untuk mengendalikan situasi tanpa menimbulkan korban jiwa, sementara peluru tajam dipandang sebagai amunisi yang sangat terbatas dalam situasi unjuk rasa.

Source link