Nelson Mandela – prabowo2024.net

by -183 Views

Oleh Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto]

“Pada tahun 2013 saya diwawancarai oleh Al Jazeera. Format wawancara “Talk to Al Jazeera” adalah 1 lawan 1 dengan seorang pewarta senior selama 25 menit. Wawancara itu ditayangkan untuk seluruh dunia dan diperkirakan ditonton puluhan, bahkan ratusan juta orang. Ketika saya sedang berbicara tentang perjuangan politik saya, pewarta itu menyampaikan, “Bapak Prabowo dikatakan pernah melakukan ini dan itu, sehingga Bapak tidak diizinkan masuk ke Amerika Serikat.” Saya jawab, “Nelson Mandela juga pernah tidak diizinkan masuk ke Amerika Serikat. Dia juga pernah dituduh melakukan berbagai hal. Tetapi dia tetap teguh pada pendiriannya, dan akhirnya sejarah membuktikan kebenarannya.” Saya kagum dengan Nelson Mandela. Ketika saya merasa berat, merasa terpencil karena tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada saya, saya seringkali terinspirasi oleh perjuangan Mandela. Kisah perjuangannya memberi saya kekuatan. Berbagai kesulitan yang pernah saya alami terasa remeh dibandingkan dengan apa yang dialami Mandela.”

Nelson Rolihlahla Mandela lahir pada 18 Juli 1918 di Mvezo, Afrika Selatan dan wafat pada 5 Desember 2013 di Johannesburg, Afrika Selatan. Beliau dikenal sebagai tokoh perjuang anti-apartheid, Presiden Afrika Selatan (1994–1999), dan tokoh perdamaian dunia.

Kebijakan politik apartheid diberlakukan di Afrika Selatan pada awal abad ke-20. Kebijakan ini diskriminatif berdasarkan warna kulit, yang membuat penduduk asli berkulit hitam hidup di bawah dominasi kulit putih yang minoritas. Mereka hidup terpisah dari kulit putih dengan segala pembatasan, seperti kepemilikan tanah dan bepergian.

Nelson Mandela lahir dalam lingkungan yang berbeda dengan kebanyakan warga kulit hitam. Ayahnya, Henry Gadla Mandela, adalah ketua penasihat pimpinan keluarga Kerajaan Thembu. Pada usia 12 tahun, ayahnya yang saat itu sakit, menitipkan Nelson Mandela kepada keluarga raja di Great Place di Mqhekezweni.

Sehingga, Nelson Mandela baru mengetahui kebijakan apartheid setelah duduk di bangku sekolah. Buku-buku sejarah yang dipelajarinya hanya mengenal kulit putih sebagai pahlawan sementara kulit hitam digambarkan sebagai biadab. Dia menyaksikan sendiri bagaimana ketimpangan kehidupan antara kulit putih dan hitam.

Marah dengan ketidakadilan yang dialami rakyatnya, Mandela meninggalkan universitas tanpa menyelesaikan gelarnya dan menjadi pejuang kemerdekaan penuh waktu. Dia bergabung dengan pejuang kemerdekaan lainnya seperti Walter Sisulu dan menjadi pemimpin terkemuka ANC.

Setelah hampir 10 tahun organisasi dan aksi politik yang hampir terus menerus, pada tahun 1961 Mandela menyimpulkan bahwa tidak ada cara untuk mengakhiri rezim apartheid tanpa perjuangan bersenjata. Ia ikut mendirikan sayap militer ANC, yang diberi nama Tombak Bangsa (Umkhonto we Sizwe) dengan inisial MK.

Pada tahun 1962, Nelson Mandela bersama 10 pemimpin ANC lainnya ditangkap dengan tuduhan melakukan sabotase dan konspirasi menggulingkan Pemerintah dengan cara kekerasan. Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Penahanan Mandela tidak hanya memantik protes dari orang-orang kulit putih, bahkan tekanan dari luar negeri juga datang agar pemerintah membebaskan Mandela. Pada tahun 1985, Presiden Pieter Willem Botha bersedia bahkan menawarkan pembebasan Mandela dengan syarat perlawanan bersenjata dihentikan. Mandela menolak.

Mandela baru bebas pada tahun 1990 setelah Frederik Willem de Klerk menggantikan Botha. De Klerk membebaskan Mandela di tengah ancaman perang antar ras dan juga tekanan internasional. Tiga tahun setelah itu, Mandela dan de Klerk dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian.

Pada tahun 1994, Nelson Mandela terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama melalui pemilu demokratis yang juga digelar untuk pertama kali. Dia kemudian mengakhiri sistem apartheid. Selain itu, Mandela juga merintis rekonsiliasi nasional yang membuatnya dipuji banyak orang. Pujian semakin membesar kepadanya seiring dengan keputusan Mandela hanya satu periode menjadi presiden. Pasca tahun 1999 setelah lengser, Mandela menjalankan tugas-tugas kemanusiaan dan menjadi tokoh dunia.

Sumber: https://prabowosubianto.com/nelson-mandela/

Source link