Pemerintah Bali Ungkap Penolakan Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Lokasi Kunker Presiden Tidak Dilandasi Alasan Politis

by -124 Views
Pemerintah Bali Ungkap Penolakan Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Lokasi Kunker Presiden Tidak Dilandasi Alasan Politis

Viralnya berita yang mencatat tentang adanya pencopotan baliho pasangan calon presiden, bendera, dan atribut partai Politik PDI Perjuangan, yang terpasang di sekitar lokasi kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo di Balai Desa Batubulan dan Pasar Bulan, Batubulan, Kabupaten Gianyar, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra membantah ada motif politik dalam pembersihan atribut partai politik tersebut.

Menurut Sekda Dewa Indra, pembersihan alat peraga kampanye sudah disepakati oleh semua pihak terkait dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) persiapan kedatangan Presiden RI yang juga melibatkan pihak Istana pada Minggu (29/10) lalu.

“Jadi sudah disepakati bersama bahwa lokasi-lokasi kunjungan kenegaraan harus dibersihkan dan dirapikan dengan baik. Termasuk keberadaan baliho, spanduk, dan alat peraga lain yang tidak ada kaitannya dengan substansi kunjungan Presiden, kita bersihkan dalam radius 200 meter,” jelas Sekda di Denpasar pada Selasa (31/10).

Menurutnya lagi, hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan kabupaten setempat yang dalam kesempatan ini adalah Kabupaten Gianyar sebagai titik lokasi beberapa kunjungan kepala negara.

Juga telah disampaikan kepada Pemkab setempat untuk berkoordinasi dengan pemilik alat peraga yang terpasang di sekitar lokasi acara, baik partai politik, calon legislatif, maupun tim sukses.

“Sayangnya, pada hari acara kami melihat di lokasi acara masih terpasang (alat peraga, red) dalam radius 200 meter. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Bali menugaskan Kasat Pol PP (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, red) Provinsi Bali dan jajaran untuk turun langsung menertibkan alat peraga yang berada dalam radius tersebut,” tandas birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng ini.

Sekda Dewa Indra juga menjelaskan bahwa jika saja pihak pemkab dan pihak terkait lainnya sudah berkoordinasi dengan baik bersama pemilik alat peraga tersebut, maka pihak Satpol PP Provinsi tidak perlu turun langsung.

Terkait alat-alat peraga kampanye di sepanjang jalur yang akan dilalui Kepala Negara, Sekda Dewa Indra juga mengatakan dalam Rakorwil persiapan kedatangan Presiden juga telah mendapat arahan untuk dirapikan. “Jadi yang miring, yang hampir jatuh dirapikan. Yang dipaku di pohon kita pindahkan ke tempat semestinya. Jadi alat peraga di rute perjalanan Bapak Presiden tidak kita hilangkan tapi kita rapikan,” ujarnya.

“Juga terkait alat peraga yang berada di lokasi acara kunker Bapak Presiden, kita juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab untuk dipasang kembali di lokasi semula selesai acara kunker,” tambahnya lagi.

Sekda juga menekankan bahwa upaya pembersihan di sekitar lokasi kunker Presiden RI bukan hanya pada alat peraga capres-cawapres tertentu, tapi semua alat peraga baik milik capres-cawapres, partai, ataupun caleg. “Dan setelah selesai acara kita pasang kembali,” katanya.

Untuk itu, ia mengharapkan masyarakat melihat pembersihan baliho dan atribut lain ini bukan sebagai upaya yang bermuatan politik tendensius, karena hal tersebut murni terkait dengan kunjungan kerja Presiden RI. “Mohon masyarakat bisa memahami dengan baik, tolong jangan diinterpretasikan sebagai upaya politik tendensius. Kami di Pemprov Bali selalu berkomitmen untuk menjaga netralitas ASN di pemerintahan daerah terhadap kondisi politik saat ini,” tegas Sekda Dewa Indra.

Pemprov Bali juga menyampaikan terima kasih atas dedikasi masyarakat yang telah bekerja sama untuk mensukseskan kunjungan kerja Presiden, sehingga rangkaian acara berjalan lancar, aman, nyaman, dan sukses.

“Sekaligus juga kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada warga masyarakat dan semua pihak atas ketidaknyamanan selama rangkaian kunker Presiden,” tutupnya.

Sumber: Gelora