Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Memaparkan Pemetaan Politik Islam di Universitas Hasanuddin (Unhas)

by -147 Views
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Memaparkan Pemetaan Politik Islam di Universitas Hasanuddin (Unhas)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD telah memaparkan pemetaan politik Islam di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Menurut Mahfud MD, Islam dan muslim di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dinamika politik di Tanah Air.

Politik memiliki akar pada nilai-nilai tentang kebaikan hidup bersama dan pengaruhnya yang paling kuat adalah ajaran agama. Terutama bagi masyarakat Indonesia yang religius, agama memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat.

Mahfud menjelaskan bahwa saat pendirian negara Indonesia, terjadi perdebatan mengenai jenis negara yang seharusnya didirikan. Tokoh-tokoh Islam seperti Wahid Hasyim, Bagus Hadikusumo, Kyai Agus Salim, dan lainnya, menginginkan Indonesia merdeka sebagai negara Islam dengan sistem khilafah.

Namun, Soekarno dan tokoh lainnya berpendapat bahwa menggabungkan agama dengan negara dapat menjadi sumber konflik. Oleh karena itu, mereka mengusulkan negara yang terbuka, bersatu dalam keberbedaan, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip pluralisme dan demokrasi.

Indonesia menjadi negara yang memperlakukan seluruh pemeluk agama dan keyakinan dengan adil, memberikan perlindungan, dan menghargai keberagaman.

Semua pihak sepakat dengan prinsip-prinsip dasar yang mendorong pembangunan bangsa, seperti membangun keadilan, mengatasi kemiskinan, menciptakan peluang kerja, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Mahfud juga menjelaskan bahwa konsep khilafah adalah konsep pemerintahan Islam, tetapi dalam ajaran Islam tidak dijelaskan secara rinci bentuk pemerintahannya. Bentuk pemerintahan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan masyarakat. Pemilihan pemimpin bisa melalui musyawarah, pemilihan langsung, atau mekanisme lainnya.

Ini menunjukkan bahwa bentuk pemerintahan Islam tidak ditentukan secara rinci dalam agama, tetapi bergantung pada kondisi dan kebijakan yang sesuai dengan masyarakat saat itu.

Mahfud mengajak kita semua untuk terus bekerja sama dalam menciptakan pemerintahan yang adil dan mengatasi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia. Hal ini merupakan bagian dari evolusi Indonesia sebagai negara yang terus berkembang. Kita harus terus membangun bangsa ini dengan semangat kebersamaan dan kerja sama.

Sumber: Republika