Pengamat: PDIP Merasa Terguncang karena Jokowi dan Keluarga Meninggalkan Mereka, Menyebabkan Kemarahan dan Perasaan Dikhianati

by -127 Views
Pengamat: PDIP Merasa Terguncang karena Jokowi dan Keluarga Meninggalkan Mereka, Menyebabkan Kemarahan dan Perasaan Dikhianati

PDIP merasa ditinggalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa partainya telah memberikan keistimewaan kepada Jokowi dan keluarga. Namun, setelah diberikan keistimewaan tersebut, Jokowi dan keluarganya justru meninggalkan PDIP. Hasto menyatakan bahwa mereka sangat mencintai dan memberikan privilese yang besar kepada Jokowi dan keluarga, namun mereka ditinggalkan karena ada permintaan lain yang dapat melanggar kebaikan dan konstitusi. Hasto mengungkapkan hal itu dalam keterangan tertulisnya yang dilansir oleh Wartakotalive.com.

Setelah merasa ditinggalkan oleh Jokowi dan keluarganya, PDIP dikatakan tengah mengalami stres politik. Hal ini karena Jokowi merestui putranya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto. Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), menyebut bahwa pernyataan Hasto tersebut bertujuan untuk menggiring opini bahwa Jokowi bukanlah sosok seperti yang mereka bayangkan. Menurut Dedi, PDIP akan terus mengambil manuver serupa hingga masa jabatan Jokowi sebagai presiden berakhir.

Ganjar Pranowo, calon presiden dari PDIP, juga menanggapi pernyataan Hasto bahwa PDIP memberikan keistimewaan kepada Jokowi dan keluarganya namun ditinggalkan. Ganjar menyebut bahwa PDIP tidak akan cengeng dalam menghadapi situasi politik saat ini. Dia juga menghargai pilihan politik dari Jokowi dan Gibran dan menyatakan bahwa PDIP akan terus berjuang tanpa cengeng dengan apa pun yang terjadi.

Sebelumnya, Hasto juga menyatakan bahwa PDIP menghormati perubahan warna politik Gibran yang menjadi kuning dari merah. Namun, Hasto enggan menjawab tegas soal status Gibran di partai, apakah dia telah resmi mundur atau dipecat. Gibran saat ini diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024. Terkait statusnya di PDIP, Gibran telah berbicara dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, namun belum ada pernyataan resmi mengenai statusnya di partai. Masinton Pasaribu, politikus PDIP, menyebut Gibran bukan lagi kader PDIP karena tidak mengikuti keputusan partai untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dan memilih mendaftar sebagai calon wakil presiden Prabowo.