Program BKKBN Mengambil Kampung KB Desa Dalung Bali Sebagai Panduan Implementasi

by -147 Views
Program BKKBN Mengambil Kampung KB Desa Dalung Bali Sebagai Panduan Implementasi

Jajaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Sulawesi Selatan melakukan studi tiru di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Desa Dalung, Kecamatan Badung, Provinsi Bali. Kampung ini dipilih karena menjadi salah satu Kampung KB terbaik di Indonesia dan telah dinobatkan sebagai Juara 3 Lomba Kampung KB tingkat nasional tahun 2023. Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Shodiqin, mengatakan bahwa kesuksesan Kampung KB Dalung menjadi magnet bagi BKKBN Sulsel untuk mempelajari implementasi pelaksanaan dan pengelolaan Program Kampung KB.

Dalam kunjungan tersebut, jajaran BKKBN Sulsel terdiri dari 34 orang, termasuk Kepala OPD KB Kabupaten/Kota dan Ketua Tim Kerja dari BKKBN Sulsel. Mereka melakukan diskusi mendalam tentang pengelolaan Kampung KB dan Program Dashat. Bali dipilih karena memiliki prevalensi stunting terendah di Indonesia, sehingga menjadi pilihan yang tepat bagi BKKBN Sulsel untuk mempelajari program Bangga Kencana dan Pencepatan Penurunan Stunting.

Shodiqin mengungkapkan bahwa Sulawesi Selatan memiliki banyak tantangan dalam implementasi program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, karena wilayahnya yang luas terdiri dari 24 kabupaten/kota. Angka prevalensi stunting di Sulsel mencapai 27,2 persen, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, yang lebih tinggi dibandingkan angka nasional (21,6 persen) dan Provinsi Bali (delapan persen).

Saat ini, di Sulsel telah terbentuk 2.555 Kampung KB atau 113 persen dari target 2.243 Kampung KB. Untuk Program Dashat, baru terbentuk 647 atau 31,3 persen dari target 2.067 unit, dan Rumah Dataku terbentuk 682 atau 42 persen dari target 1.624. Shodiqin menyadari bahwa angka ini belum sebanding dengan jumlah Kampung KB yang terbentuk, sehingga perlu dilakukan pembelajaran dari daerah yang sukses melaksanakan program Kampung KB.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Sarles Brabar, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menyatakan bahwa studi tiru ini adalah kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dan inovasi dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Bali telah mencapai angka 8 persen dalam penurunan stunting, yang sesuai dengan target pemerintah untuk turun 14 persen pada tahun 2024.

Sumber: Republika