Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperhatikan jumlah dokter yang dihasilkan setiap tahun di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah populasi. Ini menjadi masalah karena distribusi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia menjadi terganggu. Menkes RI menginstruksikan percepatan produksi dokter spesialis untuk mengatasi hal tersebut.
Menkes juga menemukan bahwa di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, pemenuhan fasilitas kesehatan dapat dilakukan dengan cepat namun ketersediaan dokter spesialis masih menjadi kendala. Ketika Menkes melakukan kunjungan ke RSUD Sepaku di IKN, terdapat kekurangan dokter spesialis anestesi, bedah, dan ortopedi. Hal ini mengakibatkan pasien harus dirujuk ke Balikpapan yang berjarak tiga hingga empat jam.
Menkes menjelaskan bahwa spesialisasi dokter diperlukan karena tingginya angka kecelakaan kerja. Oleh karena itu, Menkes berencana untuk mendorong terobosan program “hospital based” dengan menghasilkan lebih banyak dokter spesialis. Menurutnya, Indonesia harus mampu menghasilkan lebih dari 30 ribu dokter setiap tahun.
Program ini juga diharapkan dapat mengatasi masalah distribusi dokter spesialis. Peserta didik akan difokuskan sebagai pegawai di rumah sakit terkait sehingga penempatannya sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, biaya pendidikan juga akan lebih terjangkau.
Sumber: Republika