KOREA Selatan memiliki persoalan pada negara yang cukup serius yaitu mengenai jumlah populasi warganya. Jumlah penduduk Korsel mengalami penyusutan tajam akibat menurunnya angka kelahiran di Korsel. Hal ini adalah perkiraan yang termasuk dalam proyeksi demografi terbaru Badan Pusat Statistika Korea mencakupi tahun 2022 sampai 2042.
Badan statistik Korsel tersebut memproyeksikan populasi korea termasuk penduduk lokal dan asing yang tinggal di negara tersebut selama 3 bulan atau lebih akan berkurang menyusut sebanyak 3,9% dari 51,7 juta di tahun 2022 menjadi 49.6 juta pada tahun 2042 yang dikutip media Korea JoongAng Daily.
Hal ini tentunya akan berakibat besar kepada jumlah pekerja di Korsel dan ini adalah bukan masalah yang sepele karena ini akan berkaitan langsung dengan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Korsel. Persoalan ini yang menjadikan sebuah fenomena baru yaitu meningkatnya tren pekerja imigran yang ingin ke Korsel.
Baca juga : Dibawa Habib Luthfi, Perusahaan Penyulingan Minyak UEA Bertemu Jokowi untuk Penjajakan
Salah satu negara yang memiliki tren meningkat untuk pekerja migran yang ingin ke Korsel adalah Indonesia. Hal ini dikatakan oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yaitu Benny Rhamdani mengungkapkan jumlah warga yang mendaftar untuk menjadi pekerja migran di Korsel melonjak.
Eunji Korean sebagai salah satu startup tech bahasa korea terbaik di Indonesia terus memfasilitasi murid-muridnya yang ingin bekerja di Korsel, dengan menyiapkan pelajaran dan metode bahasa korea yang baik agar bisa memudahkan masyarakat Indonesia belajar bahasa korea.
“Kami siap terus membantu masyarakat kita yang ingin belajar bahasa korea untuk kerja di sana, salah satunya dengan belajar metode fun learning tanpa harus bosan dan waktu yang fleksibel agar bisa mengikuti jadwal kesibukan pekerjaan mereka,” ujar Founder Eunji Korean, Nurbaety Lega.
Baca juga : Pemkab Sumedang Kirim Tenaga Kerja ke Korea Selatan
Tren kenaikan ini juga terlihat dari permintaan belajar bahasa korea untuk bekerja di Korsel yang cukup tinggi di Eunji Korean.
“Permintaannya cukup tinggi ya dari masyarakat Indonesia, bahkan banyak pekerja migran kita di Korsel yang tetap meminta pendampingan bahasa karena tuntutan pekerjaan mereka yang cukup tinggi,” tambahnya.
Dengan adanya fenomena ini dan kemudahan akses belajar Bahasa Korea bisa membuka lebar peluang bagi anak bangsa yang ingin belajar di Korsel. Hal ini juga diharapkan bisa menguntungkan ekonomi untuk Indonesia dan bisa menjadi transfer ilmu di dunia industri negara maju kepada masyarakat Indonesia untuk bisa mengabdi kembali ke tanah air. (Z-7)