Pada tahun 2026, Formula 1 akan mengalami perubahan besar dalam regulasi mesin dan chasis, yang merupakan perubahan terbesar dalam beberapa dekade terakhir. Dalam hal mesin, kekuatan listrik dan mesin pembakaran internal akan dibagi secara fifty-fifty, dengan penggunaan bahan bakar yang sepenuhnya terbarukan. Perubahan besar juga akan terjadi dalam regulasi chasis, dengan mobil-mobil yang lebih kecil dan dilengkapi dengan aerodinamika aktif.
Perubahan ini dilakukan sebagai respons terhadap kendala yang dihadapi saat ini, seperti yang diungkapkan oleh Max Verstappen selama Grand Prix Austria 2023. Untuk mengatasi masalah kehabisan energi, FIA beralih ke aerodinamika aktif dengan mode X dan mode Z, mengurangi hambatan secara signifikan.
Meskipun ada kritik dari tim-tim terkait kurangnya kebebasan desain dalam regulasi 2026, FIA telah menyesuaikan peraturan untuk memberikan lebih banyak kelonggaran. Direktur teknis Red Bull Racing, Pierre Wache, mengatakan bahwa mobil sudah diperbaiki dengan karakteristik yang menantang, namun penyusunan aturan masih dipandang terlalu membatasi oleh beberapa tim.
Terkait dengan peraturan mesin baru, kekhawatiran juga muncul di paddock terkait kesesuaian mobil saat ini. Untuk menarik merek-merek seperti Audi dan Honda, FIA disarankan agar penyusunan aturan mesin dan mobil dilakukan pada saat yang sama, sehingga menjadi satu kesatuan. Meskipun ada ketidaksempurnaan dalam paket teknis yang dihasilkan, Wache menekankan bahwa tim harus puas dengan keadaan yang ada saat ini.
Wache juga menegaskan prioritasnya bersama Red Bull Racing, dengan fokus pada pengembangan mobil terbaik. Meskipun masih ada kekhawatiran terhadap regulasi baru, tim-tim berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam menghadapi perubahan besar yang akan terjadi pada Formula 1 tahun 2026.