Presiden Prabowo Subianto menerima laporan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait outlook fiskal 2025 dalam rapat bersama jajaran menteri bidang perekonomian di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan beberapa agenda penting terkait anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang sedang dibahas di DPR.
Selain pembahasan undang-undang tentang pelaporan dan pelaksanaan APBN 2024 dengan Badan Anggaran, Menkeu juga membahas tentang outlook fiskal tahun 2025 dengan defisit APBN yang diperkirakan mencapai 2,78% dari produk domestik bruto (PDB). Menurut Sri Mulyani, capaian tersebut mencerminkan keseimbangan antara potensi penerimaan dan kebutuhan belanja negara.
Sri Mulyani juga melaporkan persiapan penyusunan nota keuangan dan RAPBN 2026 yang akan disampaikan langsung oleh Presiden kepada DPR pada bulan Agustus. Penyusunan RAPBN ini akan mencakup program-program prioritas Prabowo, seperti makanan bergizi gratis, sekolah rakyat, Koperasi Merah Putih, dan penguatan ketahanan pangan.
Program-program pemerintah lain yang menjadi fokus adalah pendidikan, perbaikan sekolah-sekolah madrasah, pengembangan sekolah digital, dan inovasi dalam bidang sains dan teknologi. Sri Mulyani menegaskan bahwa upaya penyusunan RAPBN ini bertujuan untuk mendukung program-program strategis pemerintah yang dianggap penting bagi kemajuan negara.