Tak Kuasa Penderitaan di Gaza, Diplomat Inggris Mundur

by -106 Views
Tak Kuasa Penderitaan di Gaza, Diplomat Inggris Mundur
Tak Kuasa Penderitaan di Gaza, Diplomat Inggris Mundur
Ribuan warga Gaza dipaksa berpindah tempat oleh Israel dengan alasan evakuasi.(Aljazeera)

SEORANG diplomat Inggris telah mengundurkan diri. Alasannya karena keterlibatan Inggris dalam kejahatan perang di Gaza.

Dia mengatakan tidak ada pembenaran atas kelanjutan penjualan senjata Inggris ke Israel. Sebuah surat pengunduran diri, yang mengkritik penjualan senjata pemerintah yang terus berlanjut ke Israel dilaporkan oleh media pada Jumat (16/8). 

Itu dikaitkan dengan Mark Smith, seorang diplomat yang bekerja di Kantor Luar Negeri. Minggu (18/) pagi, BBC mengonfirmasi bahwa diplomat tersebut adalah Smith yang bekerja pada kontraterorisme telah mengundurkan diri sebagai protes atas penjualan senjata ke Israel.

Baca juga : DK PBB Kecam Israel Serang Sekolah Gaza, Tiongkok-Rusia Salahkan AS

Surat itu berbunyi, “Dengan penuh kesedihan saya mengundurkan diri setelah berkarir lama di dinas diplomatik. Saya tidak dapat lagi melaksanakan tugas saya dengan kesadaran bahwa Departemen ini mungkin terlibat dalam Kejahatan Perang”.

Kantor Luar Negeri dilaporkan menolak berkomentar mengenai kasus tersebut, dengan mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menegakkan hukum internasional.

Smith, yang sebelumnya bekerja di bidang penilaian lisensi ekspor senjata Timur Tengah untuk pemerintah, mengatakan: “Para menteri mengklaim bahwa Inggris memiliki salah satu rezim lisensi ekspor senjata yang paling ‘kuat dan transparan’ di dunia, namun ini adalah kebalikan dari kebenaran,” tambahnya.

Baca juga : Eropa hanya Bisa Mengecam Kebiadaban Israel di Tepi Barat dan Gaza

Ia mengatakan setiap hari mereka menyaksikan contoh nyata dan nyata dari kejahatan perang dan pelanggaran Hukum Humaniter Internasional di Gaza yang dilakukan oleh Israel.

Menurut dia lebih dari separuh rumah di Gaza dan lebih dari 80% properti komersial telah rusak atau hancur bantuan kemanusiaan diblokir dan warga sipil terus-menerus tidak memiliki tempat berlindung yang aman. Ambulans Bulan Sabit Merah telah diserang, sekolah dan rumah sakit terus-menerus menjadi sasaran. Ini adalah kejahatan perang.

Tidak ada pembenaran atas berlanjutnya penjualan senjata Inggris ke Israel namun entah bagaimana hal itu terus berlanjut. “Saya telah menyampaikan hal ini di setiap level dalam organisasi, termasuk melalui investigasi pengungkapan pelanggaran resmi, dan tidak menerima tanggapan apa pun selain ‘terima kasih, kami telah mencatat kekhawatiran Anda,” demikian isi surat tersebut.

Baca juga : Israel Usir Pengungsi di Zona Kemanusiaan

Menurut BBC, email pengunduran diri tersebut dikirimkan ke sejumlah besar daftar distribusi termasuk ratusan pejabat pemerintah, staf kedutaan, dan penasihat khusus menteri Kantor Luar Negeri.

Langkah tersebut dipuji oleh banyak orang di media sosial, termasuk oleh Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki.

“Saya berharap lebih banyak diplomat akan mengikuti langkah berani Mark Smith dan berbicara menentang para pendukung kekejaman Israel,” tulisnya di X.

Pada Juni, Departemen Bisnis dan Perdagangan mengatakan Inggris telah mengeluarkan 108 lisensi ekspor senjata sejak 7 Oktober, ketika agresi Israel di Gaza dimulai. Sementara lebih dari 300 lisensi masih aktif hingga Mei. (I-2)

Source link