Polisi telah mengamankan senjata api rakitan yang diduga digunakan oleh kelompok John Kei untuk membunuh seorang pria bernama GR (44 tahun), yang diduga menjadi bagian dari kelompok Nus Kei. Salah satu pelaku dengan inisial FO (31 tahun) telah membuang senjata api tersebut setelah terjadi penembakan. Saat ini, senjata api rakitan tersebut sedang diteliti oleh Puslabfor Polri.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully mengatakan, “Kami masih melakukan penelitian untuk memastikan apakah senjata tersebut benar-benar digunakan untuk membunuh GR.”
Dalam pemeriksaan barang bukti tersebut, pihak kepolisian juga akan melakukan uji balistik metalurgi forensik untuk mencocokkan peluru pada senjata api yang digunakan saat penembakan dengan temuan proyektil di tubuh korban.
Korban, GR, mengalami luka tembak di bagian kepala. Peluru tersebut masuk ke dahi sebelah kiri dan merusak selaput otak serta jaringan otak di sebelah kiri.
Selain senjata api rakitan, penyidik juga mengamankan senjata tajam jenis parang dan senapan angin dari para pelaku. Namun, hingga saat ini belum dijelaskan secara rinci kronologis penembakan yang menyebabkan nyawa GR melayang.
Keterangan sementara dari kelompok John Kei menyebutkan bahwa penembakan terjadi setelah mereka menerima informasi bahwa mereka akan diserang oleh kelompok Nus Kei.
Menurut Titus Yudho, kelompok Nus Kei datang ke lokasi penembakan menggunakan sebuah mobil yang berisi enam orang dan membawa senjata tajam. Salah satu dari enam pelaku tersebut adalah korban tewas bernama GR. Namun, kelompok John Kei sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan batu, parang, dan senjata api. Salah satu pelaku langsung menembak korban ketika melihatnya turun dengan membawa parang.
Setelah kejadian penembakan, korban segera dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Kelompok John Kei juga segera meninggalkan lokasi kejadian.
Empat orang ditangkap sebagai pelaku dalam insiden ini dengan inisial FO alias FU, EU, MW, dan PM alias O. Penangkapan dilakukan di Bogor, Indramayu, dan Pamulang, Tangerang Selatan.
Sumber: Republika