Hewan yang Paling Banyak Menularkan Rabies Kenali, Cegah, dan Lindungi Keluarga Anda

by -2171 Views
Hewan yang Paling Banyak Menularkan Rabies Kenali, Cegah, dan Lindungi Keluarga Anda
Petugas Dinas Pertanian Kota Denpasar menyuntikkan vaksin anti rabies terhadap seekor anjing saat kegiatan vaksinasi rabies 2024 di Dusun Taman, Desa Penatih Dangin Puri, Denpasar, Bali.(ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

RABIES sering dikenal masyarakat sebagai penyakit anjing gila, karena anjing merupakan hewan yang paling sering menularkan penyakit ini dan dapat menunjukkan perilaku agresif khas anjing gila saat terinfeksi. Namun, rabies tidak hanya ditularkan oleh anjing; ada banyak hewan lain yang juga dapat menjadi perantara virus rabies.

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari genus Lyssavirus. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan air liur hewan yang terinfeksi, terutama melalui gigitan atau cakaran. 

Pada kasus yang lebih jarang, rabies bisa menyebar ketika air liur hewan terinfeksi masuk ke luka terbuka atau selaput lendir seperti mulut dan mata, misalnya jika hewan tersebut menjilat luka di kulit.

Baca juga : Peringati Hari Rabies Sedunia, Kementan Gelar Vaksinasi Hewan Gratis

Selain anjing, rabies dapat menginfeksi semua mamalia. Berikut adalah kelompok hewan yang dapat menularkan virus rabies kepada manusia:

Hewan liar:

  • Kelelawar
  • Berang-berang
  • Anjing hutan
  • Rubah
  • Monyet
  • Rakun

Hewan peliharaan dan ternak:

Baca juga : Jelang KTT G20, Kementan Perkuat Pengendalian Rabies di Bali

  • Anjing
  • Kucing
  • Sapi
  • Kelinci
  • Kambing
  • Kuda
  • Musang

Dilansir dari American Humane, hewan pembawa rabies yang paling umum di Amerika Serikat (AS) adalah rakun, kelelawar, sigung, dan rubah. 

Sementara itu, data dari Kementerian Kesehatan Indonesia (ayosehat.kemkes.go.id) menunjukkan, di Indonesia, 98% kasus rabies pada manusia disebabkan oleh anjing, sedangkan sisanya 2% disebabkan oleh kucing dan kera. 

Angka ini terus meningkat setiap tahun karena masih banyak hewan yang belum divaksinasi dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga : Hewan Mamalia Adalah: Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh

Hewan peliharaan juga berpotensi terinfeksi rabies, sehingga penting untuk memberikan vaksin rabies kepada mereka. 

Vaksinasi tidak hanya melindungi hewan peliharaan, tetapi juga melindungi keluarga Anda dari risiko penyakit rabies. 

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi hewan peliharaan dari rabies:

  • Kunjungi dokter hewan secara teratur bersama hewan peliharaan Anda untuk memastikan vaksinasi rabies diperbarui, baik untuk kucing, anjing, maupun kelinci.
  • Jaga agar hewan peliharaan tetap berada di dalam rumah untuk mengurangi risiko kontak dengan hewan liar yang berpotensi membawa rabies.
  • Sterilkan hewan peliharaan jika Anda tidak berencana untuk memelihara lebih banyak hewan, guna mengurangi risiko penyebaran rabies di antara hewan.
  • Lindungi hewan peliharaan kecil dari predator yang mungkin terinfeksi rabies.

Selain menjaga kesehatan hewan peliharaan melalui vaksinasi, melindungi diri sendiri dari rabies juga sangat penting. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan meliputi:

  • Hindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang berkeliaran di jalan, karena mereka mungkin belum divaksinasi atau dirawat dengan baik.
  • Jika digigit oleh hewan, segera bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun, lalu segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Dengan memahami risiko rabies dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, baik terhadap hewan peliharaan maupun diri sendiri, kita dapat mengurangi risiko tertular rabies dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. (berbagai sumber/Z-1)

Source link